Jualan Tahu, Eli Warga Lembang Kabupaten Bandung Barat Raup Omzet Rp10 Juta per Hari

Lembang Kabupaten Bandung Barat
Pemilik PD Tahu Sae, Eli melakukan inovasi varian rasa, Kamis (2/7). EKO SETIYONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Berkah Covid-19, Lakukan Inovasi Aneka Rasa

BANDUNG BARAT-PD Sae yang bertempat di Lembang Kabupaten Bandung Barat berhasil membuat inovasi tahu menjadi varian aneka rasa. Eli berinovasi semenjak dari dampak Covid-19, yang berimbas pada penurunan sektor produksi tahu PD Tahu Sae.

LAPORAN: EKO SETIONO, Bandung Barat

Bisnis yang dikelola oleh pasangan suami istri, di Lembang Kabupaten Bandung Barat itu kini menjalankan hasil inovasinya.

Semula yang diproduksi PD Sae adalah tahu biasa yang ada di pasaran. Namun berkat ide brilian dari Eli Setiawati, (pasangan pemilik PD Sae) inovasi varian tahu pun dimulai. Ada varian tahu keju mentega, tahu pedas dan tahu susu full krim.

Baca Juga:Pusing Tagihan Pinjaman Online, AM Pemuda asal Jayakerta Karawang Nekat Rampok MinimarketSuryacipta Tambah Kapasitas WWTP Organica

Dengan kemasan elegan berbeda dengan kemasan tahu-tahu di pasaran yang hanya menggunakan plastik, untuk menarik peminat kemasan tahu aneka rasapun berubah kemasan yakni menggunakan box berbahan piber plastik yang elegan.

“Semasa PSBB kami juga kena dampak, produksi tahu PD Sae saat itu turun hingga 50 persen, kemudian saya ngobrol sama suami. Saya bilang kenapa kita engga bikin tahu yang beda, mulai dari kemasan, tampilan tahu dan rasanya,” ungkap Eli pemilik PD Tahu Sae, Kamis (2/7).

Eli mengungkapkan, untuk mendapatkan tahu aneka rasa yang sempurna melakukan beberapa kali percobaan, hingga akhirnya berhasil pada percobaan kelima kalinya. Setelah ditemukan kesempurnaan rasa, kemudian mengajak teman-temanya yang terdampak Covid-19 untuk dijadikan mitra reseller dalam penjualan.

“Pertama open PO (pemesanan) pesanan membludak, ternyata banyak peminatnya,”ujarnya.

Inovasi yang baru satu bulan digagas ini, dalam satu hari dapat mencapai order 1500-2000 box per harinya. Rata-rata yang menjadi mitra penjualannya adalah ibu-ibu rumah tangga, korban PHK karena dampak Covid-19, serta beberapa guru honorer.

Bisa membantu keuangan keluarga

“Yang diajak pertama kali untuk jadi mitra penjualan adalah temen-temen saya, karena ini sifatnya pemberdayaan jadi kebanyakan yang jualan ibu rumah tangga dan korban covid. Temen yang kena PHK dan guru honorer. Harapan saya mereka bisa menambah penghasilan sendiri ngga tergantung pada suami,” paparnya.

0 Komentar