Strategi Transformasi Industri TPT Menuju Industri 4.0

Strategi Transformasi Industri TPT Menuju Industri 4.0
IMPLEMENTASI INDUSTRI: Seminar dalam rangka mensosialisasikan program dan kebijakan pemerintah mengenai Industri 4.0 yang digelar oleh Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan Ikatan Alumni Institut Teknologi Tekstil - Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (IKA ITT-STTT). DEDY SATRIA/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Dalam rangka mensosialisasikan program dan kebijakan pemerintah mengenai Industri 4.0, Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan Ikatan Alumni Institut Teknologi Tekstil – Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (IKA ITT-STTT) mengadakan kegiatan seminar. Kegiatan berskala nasional ini ditujukan kepada pelaku industri TPT, akademisi dan asosiasi tekstil.

Seperti diketahui, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu dari lima sektor prioritas program industri 4.0 yang ditetapkan pemerintah bersama industri makanan dan minuman, otomotif, elektronika, dan kimia.

Industri 4.0 atau revolusi industri ke-4 merupakan nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Dalam industri 4.0 ini, teknologi bukan lagi menjadi ‘alat’ melainkan tertanam pada kehidupan masyarakat.

Baca Juga:Ingin Pertahankan Lumbung PanganBPJS Nunggak, RSUD Terancam Bangkrut

Seminar bertema Strategi Transformasi Industri TPT Menuju Industri 4.0 ini diselenggarakan di Grand Citra Hotel Karawang, kemarin (13/9). Hadir sebagai pembicara perwakilan Kementerian Perindustrian, Haris Munandar dan AT Kerney selaku konsultan industry 4.0. Sementara pembukaan acara dilakukan Ade Sudrajat selaku ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Suheri selaku ketua pelaksana.

Seminar yang diikuti 150 peserta kali ini diharapkan dapat memberi pemahaman perubahan pola bisnis untuk dunia tekstil Indonesia, sehingga dapat bersaing secara global dengan penerapan industri tekstil 4.0. Perkembangan teknologi yang sangat pesat menjadikan tantangan utama yang dihadapi agar mampu menyesuaikan di pasar digital dengan harapan mampu memudahkan proses dan mengurangi besarnya biaya.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ade Sudrajat Usman mengatakan, Indonesia bisa menjadi pemenang di kawasan Asian, sehingga menghasilkan surflus yang semakin membesar dan ekspor yang sedikitnya mendapat 30 miliar dollar di tahun 2020.

Pada sesi kedua founder 88Spares selaku platform e-marketplace, Rosari Soendjoto memaparkan bahwa penerapan industri 4.0 tepat diterapkan dalam bidang tekstil. Ia beralasan tekstil merupakan sesuatu yang basic digunakan dalam sehari-hari. Ia merasa yakin melalui sistem industri 4.0 yang menggunakan teknologi akan mampu menjadi pahlawan deposit.
Kunto Antariksa dari tekstil expert, Pipit Hayati dari Testex, Widodo dosen Politeknik ST3 dan perwakilan dari PT Pan Brothers TBK pun menjadi pembicara dalam diskusi panel.

Para panelis bersama dengan peserta yang didominasi oleh praktisi tekstil, berdiskusi mengenai aplikasi penerapan Industri 4.0 yang lebih unggul dalam meningkatkan nilai tambah industri dalam negeri.

0 Komentar