Cerita Dosen STIQ As-Syifa Subang Soal Kondisi di Sudan

STIQ As-Syifa Subang
BERCERITA: Agus Supriatna menunjukkan percakapan via WhatsApp dengan istrinya yang khawatir akan kondisinya di Sudan. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Dosen STIQ As-Syifa Subang, Agus Supriatna ikut dipulangkan dari Sudan ke tanah air.

Pria asal Majalengka itu tengah mengenyam pendidikan S3 di University of Gezira, Sudan. Akibat perang yang terjadi di Sudan, dia kini harus kembali ke tanah air.

Menurutnya, situasi di negara Sudan cukup mengkhawatirkan. Istrinya pun meminta untuk pulang ke tanah air.

Baca Juga:Green Industry Dorong Daya Saing Industri Nasional di Kancah GlobalMomen Idul Fitri, WOM Finance Bantu Ribuan Santri Pondok Pesantren

“Istri saya mengirim pesan agar saya kembali ke Subang,” jelasnya kepada Pasundan Ekspres, Kamis (4/5).

Dia mengaku sempat khawatir dengan informasi perang di Khourtum yang diterimanya melalui WhatsApp grup Perhimpunan Pelajar Indonesia.

“Saya tinggal di Jazirah State, agak jauh dari Khourtum,” katanya.

Agus mengatakan, ia tidak terlalu terdampak dengan adanya perang tersebut. Hanya saja sempat BBM di stasiun pengisian habis dan kuota terbatas.

Akhirnya pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengevakuasi WNI. Agus pun mengaku senang. Berangkat 23 April dan tiba di asrama haji 28 April. Tiba di subang 1 Mei.

“Perjalanan 17 jam hanya perjalanan darat saja, 20 jam perjalan laut port Sudan-Jeddah, 9 jam pesawat Jeddah-Jakarta, di setiap lokasi menginap untuk menunggu pelayaran dan penerbangan atau proses imigrasi,” jelasnya.

Sesampainya di rumah, dia disambut tangisan bahagia oleh keluarganya karena bisa berkumpul lagi dan pulang dalam keadaan selamat. Pihak keluarga meminta agar jangan dulu berangkat ke Sudan lagi.(ygo/ysp)

0 Komentar