37 Derajat

37 Derajat
0 Komentar

Oleh: Dahlan Iskan

Panas. Menyengat. Lembab. Kemringet. Suhu udara 37 derajat. Matahari seperti turun lebih dekat ke bumi. Saya tidak kuat. Memilih meninggalkan komplek istana dinasti Chakri ini. Nasehat dokter selalu mengiang di telinga saya: jangan banyak di terik matahari.

Saya kan mengonsumsi obat penurun imunitas. Setiap hari. Sudah sejak 12 tahun lalu.

Untuk ke istana di Bangkok ini pemeriksaan sangat ketat. Hari Minggu kemarin adalah hari terakhir proses penobatan raja baru: Maha Vijaralangkorn. Menjadi Rama ke X.

Baca Juga:Tahun 2019, Pemdes Gempol Fokuskan Pembangunan di Dusun ISambut Puasa, Warga Desa Langensari Gelar Operasi Bersih

Sejak keluar dari China Town jalan-jalan sudah ditutup. Radius setengah kilometer disterilkan. Lalu-lintas dilarang. Pejalan kaki harus melewati penjagaan barat atau timur. Ada tenda panjang didirikan di tengah jalan. Petugas imigrasi melakukan pemeriksaan.

Awalnya pemeriksaan fisik dan barang. Mirip di bandara. Lalu pemeriksaan paspor. Dicatat. Difoto ulang.

Setelah itu masing-masing harus antre sambil memegang paspor. Dibuka di bagian yang ada foto. Dipasang di sebelah wajah kita. Untuk difoto oleh petugas.

Antri keempat adalah untuk mendapatkan stiker. Paspor dicatat lagi. Diperiksa lagi. Baru diberi stiker. Untuk ditempel di dada.
Antrean berjalan lambat. Tenda hanya menahan terik. Tidak bisa menahan panas. Panas di bawah tenda justru seperti mendidih.

Beberapa orang barat basah kuyub. Oleh keringat mereka.
Antrean saya lebih lambat. Lelaki di depan saya tidak bawa paspor. Hanya KTP warna merah. Saya pikir penduduk asli Thailand. Huruf di KTP itu mlungker-mlungker. Petugas mengalami kesulitan mencatat yang mana nama dan mana alamat.

Setelah konsultasi sana-sini barulah diketahui. Itu KTP Kamboja.
Giliran saya tidak ada masalah.

Antrean kelima juga berjalan lambat tapi menyenangkan: memilih topi. Gratis. Banyak modelnya. Banyak pula pilihan warnanya. Saya ambil yang warna kuning. Meski modelnya tidak menarik. Tapi warna kuning itu penting. Untuk mengkamuflase kaus saya yang warna abu-abu gelap.

Baca Juga:122 Miras Disita, Operasi Cipta Kondisi Jelang Ramadhan40 Siswa SD Unjuk Kabisa di Papetras 2019

Saya bisa membayangkan alangkah panasnya Raja Rama X ini. Saat ditandu keluar dari istana. Menuju tiga pagoda. Lewat jalan-jalan raya di pusat kota. Salah satunya pagoda dengan patung Budha zamrud.

0 Komentar