Mu’min Mantu

Mu'min Mantu
0 Komentar

Oleh: Dahlan Iskan

Sudah tiga tahun saya tidak menghadiri pesta perkawinan besar. Sudah lupa pula kapan terakhir mengenakan dress code tuksedo dan black tie.

“Kali ini jangan sampai tidak hadir,” pesan tuan rumah kepada saya. Ia tahu saya sudah kurang stress sekarang.

Ia memang mantu pekan lalu. Tepatnya mantu untuk perkawinan cucunya.

Waktu ia mantu anaknya dulu saya tidak bisa hadir. Demikian juga ketika mantu yang kedua.

Baca Juga:Rp 17 Miliar untuk Uang Ganti Rugi Terdampak Pelabuhan Patimban Tahap 14Rumah Bersubsidi Alih Fungsi jadi Kontrakan

Ia adalah Mu’min Ali Gunawan. Konglomerat papan atas Indonesia. Pemilik Bank Panin dan Panin Group.

Tapi di dalam undangan tertulis dress code: tuxedo – black tie.

Saya sudah lupa di mana jas tuksedo saya. Dasi kupu-kupunya pun pasti sudah entah di mana. Apalagi cummer bund-nya –itu bebat hitam di perut, penutup ikat pinggang.

Jangan-jangan saya juga sudah lupa cara mengenakannya.

Tapi ini kan Indonesia. Yang orangnya kadang tidak disiplin dalam berpakaian. Beberapa kali –dulu– saya memaksakan diri pakai tuksedo –lantaran dress code-nya menyebutkan begitu. Tapi tetap saja banyak yang datang mengenakan jas biasa. Bahkan ada yang hanya mengenakan kemeja!

Belum pernah saya menghadiri pesta dengan dress code tuksedo yang 100 persen tuksedo –kecuali saat di Eropa atau Amerika.

Kesadaran ber-dress code memang tantangan bagi penyelenggara pesta apa pun di Indonesia.

Bahkan kesadaran bermode juga masih berat –terutama orang seperti saya.

Rendahnya kesadaran mode itu terbawa ke DI’ Way. Coba ingat-ingat: pernahkah DI’s Way menulis tentang mode.

TIDAK PERNAH!

Selalu saja Hongkong terus. Tiongkok terus. Inggris terus. Amerika terus. Pakistan India terus.

Dan juga Betepe terus.

Tentu itu karena saya tidak mengerti mode.

Baca Juga:Bupati Anne Imbau Minimalisir Produk Sampah PlastikBPJamsostek Buka Loket Layanan di Kecamatan Wanayasa

Tapi pesta perkawinan di Hotel Mulia pekan lalu itu membuat saya harus sadar: mode itu penting.

Memang masih ada beberapa orang yang tidak taat dress code. Tapi termasuk pesta dengan dress code yang berhasil.

DI’s Way harus menghargai keberhasilan itu. Termasuk berhasil membuat saya heboh menyiapkan tuksedo.

Begitu masuk ballroom Hotel Mulia saya langsung terpana: terasa pesta tuksedonya.

0 Komentar