12 Tahun PT BPR, Siapkan Kerja Positif di Tahun 2019

12 Tahun PT BPR, Siapkan Kerja Positif di Tahun 2019
JAGA KEKOMPAKAN: Direktur Utama PT BPR Subang Anton Abdul Rosyd bersama Dewan Pengawas E. Gandhi Priatna dan Meti Juwita Ningasih serta seluruh kepala cabang dalam acara refleksi 12 tahun PT BPR Subang, Minggu (23/12). VERRY KUSWANDI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Hari Jadi PT BPR Subang Ke-12 tahun 2018 diisi dengan kegiatan riung mungpulung 12 kantor cabang untuk merekatkan kebersamaan di Kantor Pusat PT BPR Subang. Sebuah prosesi refleksi diri dilakukan, untuk mengingat kembali pengalaman, hingga melakukan planning tahun 2019 dengan kerja positif.

Pada 18 Desember lalu, PT BPR Subang genap berusia 12 tahun. Usia 12 tahun bagi, diibaratkan manusia mulai memasuki masa remaja dalam masa perkembangan. Begitupun PT BPR Subang yang ingin berkembang pesat untuk meningkatkan kinerja demi mewujudkan target Pendapatan Asil Daerah (PAD) untuk Kabupaten Subang.

Pada tahun 2018, BPR Subang sudah disahkan menjadi Perseroan Terbatas (PT) dari sebelumnya Perusahaan Daerah (PD) oleh DPRD Kabupaten Subang. Peningkatan tersebut, menjadi motivasi untuk seluruh karyawan untuk melaksanakan kinerja positif di tahun 2019.

Baca Juga:Sharing Session dan Jamming Musisi Subang dengan Dwiki Dharmawan, Perlu Keseimbangan dan Menjadi Diri SendiriKepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Ida Sudayat, Terima Penghargaan Kepala OPD Terbaik

Dewan Pengawas PT BPR Subang E Gandhi Priatna dan Meti Juwita Ningasih mengatakan, makna hari jadi bukanlah sekadar kemeriahan semata, namun refleksi diri. Gandhi mengajak seluruh karyawan untuk merenung apa saja yang sudah dilakukan selama 12 tahun dan akan dilakukan ke depan untuk PT BPR Subang khususnya, umumnya Kabupaten Subang.

“It’s Time to Change! Kembali ke titik awal untuk berpikir lebih jauh. Biasakan mengelola budaya organisasi yang sehat. Kita harus sudah menyusun corporate plant untuk 2019,” ungkapnya.

Perubahan dari PD menjadi PT, Gandhi menjelaskan, kebebasan bergerak bagi manajemen lebih leluasa, tidak terkendali aturan Pemda yang masuk ke dalam. “Mudah-mudahan dengan status PT, kita bisa lebih baik dan tumbuh berkembang menjadi organisasi yang sehat dan berkontribusi terhadap stakeholder,” harapnya.

Sejak berdiri tahun 2006, PT BPR Subang hanya memiliki asset sejumlah Rp99 miliar dan pernah rugi Rp10 miliar. Seiring perjalanan waktu hingga tahun 2019, aset meningkat hingga Rp580 miliar dan PAD Rp9,8 miliar, dengan laba Rp28 miliar, sehingga tahun 2019 Laba Operasional senilai Rp26 miliar.

Direktur Utama PT BPR Subang H Anton Abdul Rosyd mengungkapkan, hasil tersebut bukan hasil kerja direksi namun seluruh karyawan PT BPR Subang seluruh cabang. Anton berharap semua karyawan masih tetap semangat untuk mengejar target tahun 2019 yang sangat besar Rp28 miliar.

0 Komentar