Terkendala Biaya Menikah, 40 Pasangan Ini Ikut ‘Maret Merit 2019’

Terkendala Biaya Menikah, 40 Pasangan Ini Ikut 'Maret Merit 2019'
BAHAGIA: Pasangan yang ikut nikah massal berbahagia usai mengikuti program Maret Merit 2019 yang diselengarakan Komunitas Relawan Senyum Indonesia.
0 Komentar

PURWAKARTA-Sebanyak 90 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Kota Bandung yang tergabung dalam Komunitas Relawan Senyum Indonesia menggelar kegiatan nikah massal “Maret Merit 2019” di Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (30/3) hingga Ahad (31/3).

Ketua Panitia Maret Merit 2019 Bagas Pramudya menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk membantu pasangan calon suami istri yang sudah cukup mampu secara lahir dan batin namun masih terkendala biaya.

“Adanya acara ini, mereka tetap dapat melangsungkan pernikahan tanpa terkendala oleh persoalan biaya tersebut,” kata Bagas melalui siaran persnya kepada Pasundan Ekspres, Rabu (3/4).

Baca Juga:Ibu Pengubur Bayi Diduga Alami Baby Blues Syndrom, Bidan Harus ProaktifSetelah Tunjangan Kinerja, Tunjangan Lokal Ikut Hilang

Maret Merit kali ini, sambungnya, mengusung tema “Halalkan Cinta di Ujung Daratan, Menatap Surga di Laut Seberang”. “Alhamdulillah, Maret Merit kali ini diikuti kurang lebih 40 pasangan calon suami istri yang sudah memenuhi ketentuan dan persyaratan untuk menikah,” ujarnya.

Ada pun rentetan acara ini, kata Bagas, antara lain prosesi istbat dan akad yang dilaksanakan di hari pertama, di Lapangan Desa Gunamekar.

“Kemudian dilanjutkan dengan acara daurah pasca nikah, di sini semua pasangan suami-istri yang baru menikah mendapatkan pembekalan dan pembinaan dasar pascamenikah oleh pemateri Ustadz Taufik Mulyaman,” katanya.

Sementara itu, di tempat yang berbeda, yakni di MTs dan MA setempat, diadakan juga daurah anak dan remaja.
“Di sini, para anak dan remaja mendapatkan pembekalan tentang pentingnya pendidikan sebagai langkah dini dalam pencegahan dampak negatif dari adanya pergaulan bebas yang diadakan melalui permainan dan seminar oleh pemateri BKKBN, dan para relawan dari Senyum Indonesia,” ujarnya.

Di dauroh anak ini juga, kata Bagas, para relawan dari komunitas Senyum Indonesia bermain sambil belajar bersama dengan anak-anak sekolah dasar, serta menginspirasi mereka agar terus semangat bersekolah.

“Setelah serangkaian acara di Desa Gunamekar selesai, acara pun dilanjutkan dengan prosesi bulan madu. Acara ini berlangsung di Pantai Sayangheulang, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat,” kata dia.

Di sini, para pasangan pengantin baru dimanjakaan oleh indahnya pemandangan Pantai Sayangheulang dan makan malam bersama dengan konsep makan malam di tepi pantai.

0 Komentar