50 Sekolah di Lima Kecamatan Rawan Kebanjiran

50 Sekolah di Lima Kecamatan Rawan Kebanjiran
DILIBURKAN: Seorang penjaga sekolah mengangkat banku yang terendam air hujan. Terpaksa aktivitas pembelajaran diliburkan. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Sebanyak 50 sekolah di lima kecamatan Pantura rawan rusak karena banjir. Selain itu, banyak sekolah yang terendam banjir. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kini tengah memetakan sekolah yang rawan banjir. Bahkan satu sekolah di Kecamatan Blanakan terpaksa meliburkan sementara siswanya karena sekolahnya terendam banjir.

Plt Kepala Disdikbud Subang H Engkus Kusdinar saat ditemui di kantornya mengatakan, musim hujaan saat ini berdampak terhadap sekolah yang ada Subang.

“Contohnya di SD Darmawinaya Desa Tanjung Tiga Kecamatan Blanakan yang terendam banjir. Sebab posisi bangunan sekolah lebih rendah dengan perairan. Sehingga ketika hujan deras, air menggenangi sekolah. Akhirnya diliburkan sampai air surut,” ujar Kusdinar, Rabu (30/1).

Baca Juga:Lufita LuAnne Apresiasi Kinerja Jajaranya Raih Nilai B, Target 2019 Raih Nilai A

Dijelaskan Kusdinarm, pihaknya mengimbau kepada kepala sekolah yang bangunan sekolahnya terkena banjir mengajukan surat berita acara pembongkaran dan perbaikan bangunan sekolah kepada Dinas Pendidikan.

“Jika nantinya ada sekolah yang banjir dan karena hujan dan banjir tersebut menimbulkan bangunan sekolah jadi rusak, maka kepala sekolah bisa membuat surat berita acara pembongkaran dan perbaikan,” ujarnya.

Dijelaskan Kusdinar, dari 876 bangunan sekolah dasar dan 148 sekolah menengah pertama ada 50 sekolah yang rawan terkena banjir yaitu di Kecamatan Legonkulon, Blanakan, Sukasari, Ciasem dan Pusakanagara.

“Jika ada air bah ataupun rob fasilitas belajar mengajar diamankan seperti bangku, meja dan lainnya dan juga berhati-hati. Juga dokumen, laptop, bangku meja dan lainnya,” paparnya.

Kusdinar mengimbau kepada Korwil di masing-masing kecamatan jika ada bangunan sekolah yang lapuk karena air hujan, sekolah tersebut harus dikosongkan.

Sementara Kemenag Subang Drs Abdurohim mengatakan, pihaknya saat ini belum menerima laporan gedung madrasah yang kebanjiran atau pun rusak karena hujan. “Belum ada untuk awal tahun 2019 ini. Jika ada ya dilaporkan kepada kami,” pungkasnya.(ygo/man)

0 Komentar