Aqua dan Javlec Ajak Stakeholder Rembug Konservasi , Jaga Stabilitas Mata Air serta Cegah Bencana Alam

Aqua dan Javlec Ajak Stakeholder Rembug Konservasi , Jaga Stabilitas Mata Air serta Cegah Bencana Alam
DISKUSI: Kepala BP4D Sumasna membuka acara forum rembug konservasi untuk pengelolaan sumber daya air secara terpadu, Selasa (27/11). VERRY KUSWANDI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PT Tirta Investama Aqua Subang bersama Yayasan Javlec Indonesia menggelar forum rembug konservasi di aula BP4D Kabupaten Subang, Selasa (27/11). Forum Rembug Konservasi untuk memaksimalkan pengelolaan sumber daya air secara terpadu (Integrated Water Resources Management), dengan memperhatikan kearifan dan berbagai peran para pihak di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara. Bagaimana hasilnya?

LAPORAN: VERRY KUSWANDI, Subang

Kepala BP4D H Sumasna mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan sangat mendukung diskusi forum rembug konservasi untuk menjaga stabilitas ketersediaan air, baik kuantitas maupun kualitas. Menurutnya, berbagai bencana alam yang terjadi di Subang Selatan beberapa tahun ke belakang bukan murni karena alam. Tetapi adanya faktor kelalaian manusia dalam memperlakukan alam, sehingga alam melawan.

“Ini tidak bisa dibiarkan. Jawabannya adalah konservasi yang menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga alam ini. Melalui rembug konservasi ni, saya berharap ada program yang berkelanjutan untuk konservasi yang tepat sasaran, agar stabilitas air tetap terjaga demi masa depan anak cucu kita,” katanya

Baca Juga:Perkawinan Krisis KonstitusiTekan Peredaran Narkoba Gelar ToT, Cetak Penyuluh Pencegahan Narkoba

Sementara itu, Plant Manager PT Tirta Investama Pabrik Subang, Dwi Nofriyadi mengatakan, dalam kegiatan operasionalnya, Aqua memiliki komitmen ganda, untuk menjaga keseimbangan antara keberlangsungan bisnis dari sisi finansial dan keberhasilan sosial lingkungannya. Komitmen tersebut, diwujudkan melalui Aqua Lestari sebagai acuan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang berkelanjutan.

PT Tirta Investama Aqua Pabrik Subang, kata Dwi, komitmen untuk terus mengembangkan program konservasi lingkungan guna menjaga stabilitas mata air di Kawasan Subang Selatan. Program konservasi tentunya menjadi prioritas. Setiap tahunnya, PT Tirta Investama menanam 10.000 bibit pohon untuk konservasi.

Forum Rembug Konservasi untuk mendiskusikan permasalahan di lapangan, kemudian ditanggapi oleh instansi pemerintahan dan perusahaan. “Pada intinya kami siap mendukung sesuai kemampuan dan program perusahaan,” kata Dwi melalui Stakeholder Manager CSR Zaenal Abidin.

Sementara itu, Vendor dari Yayasan Javlec Indonesia Apriliyanti Dwi Rahayu menuturkan, kegiatan konservasi merupakan fokus kerja bersama para pihak di kawasan Subang Selatan. Mulai dari pemkab, desa, perusahaan swasta penyedia barang dan jasa, perusahaan milik pemerintah dan masyarakat.

0 Komentar