Banjir dan Longsor Sambut 2020

Banjir dan Longsor Sambut 2020
MENGUNGSI: Warga Desa Tegalwaru kecamatan Cilamaya Wetan mengangkut barang-barangnya karena rumahnya terendam banjir. USEP SAEPULLOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Rendam Empat Kecamatan

KARAWANG-Pergantian tahun 2020, Kabupaten Karawang ‘dihadiahi’ bencana alam berupa banjir di sejumlah wilayah yang dipimpin oleh pasangan Cellica Nurrachadiana dan Ahmad Jamaksyari tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, mencatat ada empat kecamatan terdampak banjir akibat air hujan yang mengguyur Karawang sejak tanggal 31 Desember 2019. Empat kecamatan yang terdampak antara lain Cilamaya Wetan, Telukjambe Barat, Purwasari dan Cikampek. “Hasil laporan ada 4 kecamatan yang terdampak banjir, dan yang paling parah adalah desa Tegalwaru Kecamatan Cilamaya Wetan,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Karawang, Imat Ruchimat, Rabu (1/1).

Dijelaskan Imat, desa lainnya yang terdampak banjir adalah desa Kalangligar Kecamatan Telukjambe Barat. Salah satu perumahan di Kecamatan Cikampek dan satu perumahan di Kecamatan Purwasari.

Baca Juga:Banjir Nyaris Seret Rumah Warga, Subang Dipenuhi “Cileuncang”Kerap Tipu Korban di Medsos, 42 Narapidana Dipindahkan ke Sel Pengasingan

“Banjir di Cilamaya Wetan itu disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi dan adanya luapan kali Cilamaya yang menggenangi pemukiman warga dengan ketinggian 30 sampai 50 centimeter,” katanya.

Dikatakan Imat, warga yang terdampak di Cilamaya sebanyak 886 orang dari 284 KK. Pihaknya sudah menurunkan rim reaksi cepat untuk membantu mengevakuasi warga khususnya anak-anak, ibu hamil dan orang tua. Sementara untuk banjir di perumahan di Cikampek dan Purwasari disebabkan buruknya drainase perumahan itu yang mengakibatkan air menggenang. “Warga desa Karangligar juga sebagian sudah diungsikan, sebab luapan sungai Cibeet dan air hujan mengakibatkan banjir,” katanya.

Selain rumah warga yang terendam banjir, lanjut Ruchimat, ratusan hektare sawah juga terendam air akibat intensitas hujan yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, pihaknya sudah menurunkan pasukan BPBD, PMI dan Damkar. “Kami juga meminta agar aparat setempat mulai dari tingkat desa dan kecamatan turun tangan membantu keadaan yang sudah masuk dalan tanggap darurat ini,” katanya.

Ia menambahkan, jika air belum surut maka BPBD juga bakal menyiapkan posko darurat dan dapur umum untuk masyarakat yang terdampak banjir. “Air sampai saat ini masih meningkat, maka kedepan kita sudah menyiapkan berbagai antisipasi,” pungkasnya.

Tanggul DAS Cilamaya Jebol

Intensitas hujan tinggi yang melanda sejumlah wilayah di hulu Sungai Cilamaya, membuat aliran sungai di hilir meluap. Debit air yang sangat deras, membuat sejumlah tanggul di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cilamaya jebol.

0 Komentar