Dear Bupati Subang, 6 Inovasi Ini Bisa Digunakan untuk Pengolahan Sampah di Subang

pengolahan sampah di subang
Banyak inovasi dan perusahaan startup dalam pengelolaan sampah. Bisa jadi pilihan Pemkab Subang untuk mengatasi sampah rumahan.
0 Komentar

SAMPAH menjadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat Subang belakangan ini. Dipicu bencana ‘banjir bandang’ sampah yang menutup 40 Ha sawah dan rencana pemindahan TPA Panembong. Muncul pro kontra terkait kebijakan pengolahan sampah di Subang tersebut.

Tahukah Anda, sudah banyak inovasi berbasis teknologi yang ditemukan. Berikut 6 penemuan berbasis teknologi yang bermanfaat untuk mengelola sampah yang dibuat oleh anak bangsa yang dikutip dari idntimes.com. Bisa jadi solusi untuk pengolahan sampah di Kabupaten Subang. Apa saja itu?

1. Mallsampah

Mallsampah merupakan startup asal Makassar yang berdiri sejak 2015 dan kini sudah menjadi perseroan terbatas. Cara kerja Mallsampah ini adalah menengahi penghasil sampah, baik sampah rumah tangga ataupun kantor, untuk kemudian diperjualbelikan kepada pengepul atau pemulung. Melalui platform ini, masyarakat juga dapat membeli produk-produk yang ramah lingkungan.

2. Dispenser Mass Eco

Baca Juga:Jalan Rusak, Truk Proyek Pelabuhan Patimban TerbalikSudah Dibayar, Pengusaha Sudah Bisa Cairkan Pembayaran di Bank BJB

Sesuai namanya, Dispenser Mas Eco merupakan dispenser pintar yang telah dirancang dengan memiliki sistem komputerisasi. Meski masih bersifat prototipe, penemunya Dede Nurdiansya, berencana agar Dispenser Mas Eco dapat ditemui di titik-titik keramaian sehingga mendorong masyarakat membawa kemasan minumnya sendiri dan terhindar dari masalah kehausan. Nantinya, Dispenser Mas Eco ini akan berfungsi hanya dengan menempelkan kartu uang elektronik.

3. Toss Listrik

Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Listrik Kerakyatan merupakan program pengolahan limbah organik, seperti dedaunan, rumput, dan pepohonan yang kemudian akan dijadikan sumber energi ekonomi alternatif. Inovasi ini diciptakan oleh Pemda Klungkung bekerja sama dengan STT PLLN dan Indonesia Power. Tidak hanya itu, sampah organis yang berasal dari rumah tangga juga dapat disulap menjadi pakan ikan yang bisa diperjualbelikan.

Ini sangat cocok dengan pengolahan sampah di subang karena

Teknologi Pengolahan Sampah Karya Anak Bangsa

4. Gringgo

Satu lagi startup yang memiliki ide untuk pengelolaan sampah bernama Gringgo. Telah berdiri sejak 2014 dan berbasis di Bali. Merupakan platform yang dapat menghubungkan masyarakat ke tempat pembuangan sampah terdekat agar mudah didaur ulang. Menariknya, dalam proses pengolahan sampah yang terjadi, baik penghasil sampah, pengumpul, ataupun pendaur ulang bisa menerima hadiah sesuai dengan keterangan yang terdapat pada aplikasi.

0 Komentar