Dubes Saudi: HRS Tidak Melakukan Pelanggaran

Dubes Saudi: HRS Tidak Melakukan Pelanggaran
BAHAS STATUS HRS: Duta besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaib disambut Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nasir, di Jalan Menteng Raya 62, Jakarta Pusat, Selasa (13/11). Membahas Habib Rizieq Syihab, jemaah haji Palestina dan hukuman mati alm. Tursilawati.
0 Komentar

JAKARTA – Ramai dibicarakan di Indonesia, Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ternyata bukan menjadi sosok yang menakutkan di negara Saudi Arabia. Kasus yang membawa dirinya lari dari Indonesia tidak menjadi pemberat bagi pemerintah Saudi untuk menerima Rizieq sebagai orang yang diperhatikan dan dilindungi.

Habib Rizieq sempat diperiksa oleh aparat Saudi pada awal pekan lalu karena terpasangnya bendera hitam berkalimat tauhid yang diduga sebagai bendera ISIS di kediamannya. Hal tersebut pun sontak menjadi atensi banyak orang di Indonesia. Namun Imam Besar FPI itu pun secara cepat menganggap bahwa pemasangan bendera itu adalah fitnah terhadap dirinya.

Duta Besar Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi pun angkat bicara terkait persoalan Habib Rizieq yang menjadi perhatian di Indonesia. Osama mengatakan indikasi terhadap Habib Rizieq ialah sama sekali tidak melanggar hukum di negara Saudi. Ia mengatakan tak semua orang yang memasang bendera berkalimat tauhid tersebut dianggap begitu saja melakukan tindak kejahatan. Menurutnya diperlukan proses klarifikasi-klarifikasi.

Baca Juga:Laskar Indonesia Ancam Somasi Plt Bupati Mengenai Penyimpangan Perizinan PabrikPAD dari Pariwisata Minim, Dinas Parpora Diminta Kerja Lebih Serius

“Berkaitan dengan bendera tauhid tentu kalimat di situ memikiki arti penting bagi umat Islam. Kemudian kalau seandainya bendera itu diletakkan dinding seorang sebagai gambar atau apapun bentuknya, maka perlu kita mencari tahu siapa yang berbuat itu. Kedua, apakah jika ada seorang atau di rumah anda menaruh bendera dan itu orang langsung dianggap kriminal? Kan tidak,” ujar Osama dalam konferensi Pers di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (13/11).

Osama pun kemudian mengaitkan pembicaraan terkait bendera Tauhid tersebut dengan adanya pemabakaran yang dilakukan oleh anggota GP Ansor saat perayaan Hari Santri beberapa waktu lalu.”Yang paling penting yang disayangkan pembakaran kalimat tauhid kalimatnya. Saya kira itu,” katanya.

Tak sampai disitu, dengan ramai nya pembicaraan HRS di Indonesia, Osama menyatakan bukan berarti HRS adalah sosok yang paling ditakuti. “Saya kira Habib Rizieq Shihab bukan sosok menakutkan. Kalau beliau lakukan pelanggaran pasti sudah dilakukan proses hukum seperti di Indonesia dan juga Arab,” kata Osama.

0 Komentar