Februari PLN Salurkan Subsidi Listrik, Berikut Golongan Penerimanya

Februari PLN Salurkan Subsidi Listrik, Berikut Golongan Penerimanya
0 Komentar

JAKARTA – PT PLN (Persero) memberikan stimulus listrik kepada 32 juta pelanggan rumah tangga. Stimulus diberikan periode Februari 2021, kepada golongan 450 Volt Ampere (VA), 900 VA bersubsidi, serta 459 ribu pelanggan bisnis dan industri dengan daya 450 VA.

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN Agung Murdifi mengatakan, stimulus listrik itu diharapkan mampu menggerakkan sektor-sektor ekonomi dan membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.

“Untuk (stimulus) bulan Februari juga kami sudah siap untuk menyalurkannya. Kami menyadari stimulus listrik ini sangat membantu meringankan beban kelompok masyarakat tidak mampu dan rentan dalam menghadapi pandemi Covid-19,” ujar Agung dalam keterangan resminya, kemarin (3/2).

Baca Juga:Disebut Mangkrak, PUPR: Jembatan Karangpawitan BerlanjutDewi Perssik Geram Difitnah

Stimulus yang diberikan pada periode Januari – Maret 2021 maksimal setara dengan 720 jam nyala. Pemakaian di atas itu akan dikenakan tarif normal subsidi.

“Jadi untuk pelanggan pascabayar akan langsung mengurangi biaya tagihan listrik, kemudian untuk daya 450 VA prabayar token dapat diperoleh melalui cara yang sudah dijelaskan. Sementara untuk pelanggan rumah tangga 900 VA bersubsidi, stimulus diterima ketika melakukan pembelian token listrik,” tambah Agung.

Terpisah, Wakil Komisi Tetap Industri Hulu & Petrokimia, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Achmad Widjaja mengapresiasi pemerintah stimulus listrik kepada masyarakat. Hanya saja, menurutnya kurang dirasakan manfaatnya, karena rata-rata masyarakat yang menggunakan daya listrik adalah 1.300 VA ke atas.

“Data Bansos kita kan enggak jelas, mending kasih PLN. PLN kan jelas. Jadi bansos itu kalau mau diberikan seluruh orang menikmati, di Indonesia bukan lagi miskin atau kaya, seluruhnya, dikasih (stimulus listrik). Kategori misal yang 450 VA – 1.300 VA itu gratis umpamanya. Terus yang 1.300 VA kea tas harus diskon 10 persen misalnya, terus industri dibebaskan dari biaya beban puncak misalnya, itu kan bisa dibuat sebagai bagian dari stimulus,” ujar Achmad Widjaya kepada FIN, kemarin.

Menurut dia, stimulus listrik akan jauh lebih efektif, khususnya bagi dunia usaha yang memang saat ini tengah terdampak pandemi Covid-19. “Kalau orang dikasih minyak, dikasih beras, kan kadang RT atau RW biasanya datanya ganda-ganda, jadi akhirnya tidak efektif. Jadi posisi kalau kita harus memberikan yang terbaik untuk seluruh rakyat Indonesia, PLN ini bisa dimanfaatkan, karena satu dia sebagai persero, kedua dia (PLN) kan disubsidi,” sambungnya lagi.

0 Komentar