Inovasi Bupati Atasi Bank Emok Ditunggu

Inovasi Bupati Atasi Bank Emok Ditunggu
LAPORAN: Kepala Bidang Koperasi DKUPP Kabupaten Subang Suwitro ketika menerima laporan dari koperasi. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Masyarakat mendesak pemerintah menggulirkan program pinjaman bunga 0 persen untuk nasabah koperasi. Apalagi dalam suasana puasa menjelang lebaran saat ini, yang membutuhkan banyak uang.

Warga Padamulya Pagaden Risnawati (34) mengatakan, sejauh ini program Pemerintah Kabupaten Subang masih belum ada yang menjangkau masyarakat kecil, terutama dalam bidang keuangan. Masyarakat kecil saat ini, hanya bisa meminjam dana kepada bank emok yang memberikan bunga besar. Hal tersebut membuat kondisi masyaraat yang kekurangan tambah terjepit. “Belum ada saat ini program pemerintah yang menjangkau kami selaku warga miskin,” ujarnya.

Risnawati menginginkan Pemerintah Kabupaten Subang menggulirkan program pinjaman dengan bunga 0 persen bagi warga miskin. Dengan begitu, warga tidak perlu lagi meminjam dana ke bank emok. Apalagi bisa dilihat banyaknya warga yang terlilit hutang dengan bank emok, bahkan untuk sekadar membayar bunganya saja kini sudah tidak sanggup. “Saya bayar bunganya saja saat ini masih berat. Tolong pemerintah Subang jangan tutup mata dengan hal ini,” ungkapnya.

Baca Juga:Sinta Nuriyah Wahid Suarakan Toleransi dan Redam Kobaran Api KebencianDiduga Terlibat Jaringan Teroris, Densus 88 Sergap Tukang Bubur

Warga Desa Blendung Kecamatan Cibogo Roehendi (36) mengatakan, dengan Bupati dan Wakil Bupati yang baru seharusya bisa mengentaskan adanya permasalahan yang menjadi budaya, yaitu pinjaman yang terlalu mencekik seperti bank emok. Masyarakat Subang menginginkan agar pemerintah bisa meminimlaisir adanya bank emok tersebut. “Kita punya pemimpin daerah yang baru, seharusnya ada inovasi untuk meminimalisir adanya bank emok. Kami sudah jengah dengan maraknya jumlah mereka,” katanya.

Dijelaskan Roehendi, bulan puasa saat ini dan lebaran pastinya masyarakat Subang membutuhkan dana yang besar untuk mempersiapkan kebutuhanya. Mau tidak mau harus meminjam dan pinjaman yang mudah yaitu bank emok, karena bank konvensional membutuhkan agunan atau jaminan. “Inilah yang membuat warga berduyun-duyun meminjam dana ke bank emok. Apalagi kondisi seperti ini saya dan warga khususnnya juga bingung mencari pinjaman,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Koperasi DKUPP Kabupaten Subang Suwitro mengatakan, jumlah koperasi di Kabupaten Subang menurut data yang ada per tanggal 31 Desember 2018 ada 1.115 koperasi. Dari jumlah tersebut, hanya 50 persen yang masih aktif dan eksis. Itu pun jenisnya adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP).

0 Komentar