Jaring Sero Terpasang di Area Pelabuhan Patimban

Jaring Sero Terpasang di Area Pelabuhan Patimban
SOSIALISASI: JICA dan Kemenhub saat melakukan sosialisasi kepada nelayan Patimban serta nelayan Indramayu di aula KUD Mina Misaya Guna Trungtum, Patimban, Selasa (18/12). YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PUSAKANAGARA-Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Kementerian Perhubungan kembali bertemu dengan nelayan di Patimban serta nelayan dari Indramayu di Aula KUD Mina Misaya Guna Trungtum, Patimban kemarin (18/12). Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka sosialisasi pada nelayan pemilik bagang sero di area pembangunan Pelabuhan Patimban.
Sebab saat ini diarea lepas pantai terpasang bagang jaring sero yang jumlahnya sebanyak 38 jaring diarea pembangunan pelabuhan Patimban.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan H.E Kusdinar mengatakan sosialisasi tersebut dalam rangka pemberitahuan pada nelayan mengani adanya zona aktivitas pembangunan yang dilarang untuk menyimpan bagang sero bagi nelayan sero.

Jadi yang punya bagang sero yang akan dibangun zona pelabuhan. Itukan ada wilayah-wilayah yang jangan dibuat sero disana, ternyata ada banyak sero disana,” ucap Kusdinar.

Baca Juga:Warga Pertanyakan Aduan Proses Pilkades TanjungwangiWaduh, Menurut Emak-emak Ini Ada Anggota DPRD Karawang jadi Pelakor

Untuk itu guna mencari solusi dan upaya untuk menjaga keselamatan seluruh pihak baik dari nelayan maupun unsur pengerjaan proyek, maka sosialisasi tersebut dilakukan.
“Jadi solusi sekarang ini untuk mencari solusi, kira-kira gimana nih biar bisa pindah. Tapi ternyata bukan hanya nelayan sero saja, ada nelayan lain yang juga terdampak,” ucap Kusdinar.

Dari Dinas Kelautan dan Perikanan sendiri, Kusdinar menyatakan bahwa pihaknya mencoba mengupayakan pembinaan untuk nelayan. Sebab saat ini kewenangan mengani kelautan sudah masuk dalam kewenangan Dinas terkait di Provinsi.

“Upaya kami itu pembinaan ke nelayan karena soal kelautan sekarang ini diprovinsi. Jadi kita akan coba dari sisi regulasinya supaya mematuhi aturan sebab ini juga untuk kepentingan bersama dan keselamatan nelayan dalam beroperasi,” jelas Kusdinar.

Kepala UPTD Pelabuhan Muara Ciasem Iwan Dwifa mengatakan bahwa aspirasi dari nelayan saat pertemuan sendiri begitu berkembang. Sebab dalam undangan sendiri ditujukan pada nelayan jenis sero, namun nelayan dengan Janis alat tangkap lainpun juga turut datang dan menyampaikan aspirasinya.
“Memang nelayan lain pun terdampak karena ada pembangunan ini, karena kalau serokan statis ya disitu tapi kalau yang lain kan bisa ke tempat lain, memang yang seperti itu juga harus kita perhatikan,” ucap Iwan.

0 Komentar