Longsor Putuskan Saluran Irigasi Legok Sari

Longsor Putuskan Saluran Irigasi Legok Sari
TERANCAM GAGAL TANAM: Seorang petani melintas area longsor yang memutus saluran irigasi di Kp. Kubang, Desa Legok Sari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Ratusan hektare sawah di Kampung Kubang Desa Legoksari Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta terancam gagal tanam. Pasalnya, saluran irigasi untuk mengairi sawah ikut longsor. Kejadian longsor ini terjadi saat hujan deras pada malam pergantian tahun pada Selasa (31/12) lalu.

Unang (54), salah seorang warga Kubang mengatakan, longsor diperkirakan terjadi pada malam hari dan baru diketahui keesokan paginya saat ada warga yang hendak pergi ke sawah untuk bertani.

Saluran irigasi yang ikut longsor, sambungnya, mengakibatkan terputusnya aliran air menuju ke tiga desa, seperti Mekarsari, Gandasoli, dan Gandamekar.
“Diperkirakan 200 hektare sawah yang terdampak tak teraliri sawah. Padahal, ini kami sedang ingin masa tanam dan membutuhkan air,” kata Unang saat ditemui di lokasi, Ahad (5/1).

Baca Juga:Doan: Ada Hak Prerogatif Bupati di Open BiddingDisparpora Pastikan Subang jadi Kunjungan Wisata

Unang juga menyebutkan Camat Darangdan beserta pihak Koramil 1903/Darangdan telah mendatangi lokasi longsor untuk mengetahui langkah ke depan yang mesti dilakukan.
Berdasarkan pantauan di lokasi, longsor tampak berada di ketinggian 20 meter dan hampir di bagian pinggirnya yang merupakan makam tergerus oleh longsoran.
“Untuk perbaikan (memperbaiki saluran irigasi) masyarakat kesulitan untuk memperbaikinya. Apalagi di sini ada makam khawatir saat hujan ikut longsor lagi,” katanya.

Dihubungi terpisah, Camat Darangdan Ade Sumarna mengaku telah meninjau ke lokasi bersama Koramil dan melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta untuk mengatasi masalah irigasi sawah yang terdampak.

“Untuk perbaikan tanah longsor masih belum tahu kapan, karena di bawahnya itu tanah milik masyarakat. Kami kemarin sudah mengusulkan ke Dispangtan dan Kelompok Tani untuk memakai pipa paralon besar guna pengairan sawah,” ujarnya.

Ade juga menegaskan putusnya saluran air yang terjadi akibat longsor ini sebenarnya bukan menjadi satu-satunya irigasi untuk pengairan sawah, melainkan di bagian utara terdapat sungai.

“Sebenarnya putusnya irigasi ini tak jadi fatal karena sebelah utara ada saluran air yang besar juga. Yang terkena longsor ini bagian atas ada tiga petak sawah dan bagian bawahnya ada 3.000 meter sawah yang tergerus,” ujarnya.(add)

0 Komentar