Menelisik Perjalanan Keramik Plered yang Sudah Ada Sejak Tahun 1795

Menelisik Perjalanan Keramik Plered yang Sudah Ada Sejak Tahun 1795
EDUKASI: Siswa SDN 2 Nagri Kaler Purwakarta saat berkunjung ke Sentra Keramik Plered. DAYAT ISKANDAR/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

10 Menit Pengunjung Sudah Bisa Membuat Keramik

Keramik Plered Purwakarta sudah terkenal ke mancanegara. Dimulai dari massa penjajahan Belanda, usaha Keramik Plered mengalami pasang surut hingga nyaris tutup. Kini, Keramik Plered banyak diminati dan dikunjungi wisatawan baik lokal maupun luar daerah.
————————
Kurang lebih 130 siswa dan siswi SDN 2 Nagri Kaler Kecamatan Purwakarta melakukan kunjungan wisata edukasia di Sentra Pengembangan Keramik Plered, Kamis (17/10). Rombongan ini tiba dengan kendaraan bus pariwisata dengan dibimbing langsung gurunya.

Kepala UPTD Sentra Pengembangan Keramik Plered Mumun Maemunah mengatakan, dalam kunjungan tersebut, pihaknya memberikan praktik langsung cara membuat keramik yang biasa dilakukan para pengrajin. “Anak-anak itu kita bimbing langsung praktik dengan tangan mereka yang mungil itu, untuk bersentuhan dengan tanah liat,” kata Mumun.

Akan ada keanehan dari para instruktur di sini, yang membimbing siswa pemula dan awam keramik. Mereka, bisa dengan cepat membuat vas bunga atau asbak, hanya dengan bantuan ‘Forgot’ alat tradisional pembentukan keramik dari tanah liat. Forgot terbuat dari kayu dan akan diputar secara manual. “Satu dipegang instruktur, satu tangan lagi siswa. Tak lebih dari 10 menit, siswa yang dipegang tangannya atau dibimbing, akan terkagum-kagum saat tangan tangan mereka muncul barang jadi. Hasil gesekan tangan dan tanah liar yang berputar di atas forgot. “Ini kata kata wow atau waah, biasa teeucap dari mulut mulut mungil siswa ini. Ini biasanya akan membuat para siswa teris tertarik,” paparnya.

Baca Juga:Kemenag Perketat Pengawasan Pondok PesantrenKB dan TK Nurhidayah Berkunjung ke Polres

Hal yang lebih menarik lagi, saat proses pewarnaan, yang lagi lagi serba instan. Cat aneka warna yang akan ditabur di media keramik, dicurahkan di atas air yaitu di ember. Lalu keramik hasil kreasi siswa dicelupkan dan diputar langsung siswa lewat bimbingan instruktur. Maka akan muncul polesan warna aneka warna pada keramik siswa. Setelah itu dikeringkan di halaman sentra keramik plered yang cukup luas.
Terkait dengan paparan sejarah singkat perkembangan keramik sejak awal hingga kini, Mumun sudah mengintruksikan jajaranya. Semua pengunjung mendapat pengetahuan sejarah berdirinya Keramik Plered, yang diawali pada abad 15.

0 Komentar