Mulai Dangkal, Warga Minta Situ Saradan Dinormalisasi

Mulai Dangkal, Warga Minta Situ Saradan Dinormalisasi
0 Komentar

SUBANG-Warga Kecamatan Pagaden dan Cipunagara mengeluhkan Situ Nagrog Saradan. Pasalnya, sawah di lahan seluas 600 hektare kekurangan air dampak dari dangkalnya Situ Nagrog Saradan. Ditambah tumbuhnya ganggang hijau seluas 15 hektare menyulitkan pasokan air ke sawah dua kecamatan tersebut.

Kepala BPBD Subang H. Hidayat mengatakan, keluhan tersebut, merupakan apsirasi dari masyarakat khhususnya para petani. Situ Saradan, sangat berfungsi terhadap warga sekitarnya. “Sejauh ini, Situ Saradan sudah berubah, bukan hanya sebagai pengairan saja namun ada tempat wisatanya seperti warung-warung, perahu dan yang lainnya. Tetapi, tumbuhnya ganggang hijau yang ada di Situ Saradan penampakannya menjadi kurang bagus,” katanya.

Kepala Seksi Kesiap-siagaan BPBD Subang, Tarkinudin menambahkan, kondisi Situ Saradan setelah di lihat dari udara dengan memakai drone, dari lahan seluas 82 hektare, ada 25 hektare yang masih terairi. Dari 25 hektare, ada 15 hektar yang ditumbuhi ganggang hijau dan sangat menganggu. “Awalnya 82 hektare lahan tersebut berair, namun kondisi saat ini hanya 25 hektar yang ada airnya. Dari 25 hektare, 15 hektare ditumbuhi ganggang hijau,” terangnya.

Baca Juga:H Aming Imbau Gerakan 3M, Program Jumsih Jadi Solusi Cegah DBDSatu Abad Damkar Siapkan Sejumlah Event

Menurutnya, perlunya normalisasi juga harus segera dilakukan. Jika musim hujan tiba aliran air dari Situ Cigadung yang menuju ke Situ Saeur Sukamelang, berakhir di Situ Saradan. “Bisa berakibat banjir ke rumah warga sekitar, jika tidak terbendung airnya dan bisa jebol tanggulnya,” ungkapnya.

Musim kemarau, pastinya pasokan air tidak tersedia sehingga para petani kelabakan. Selama ini, masyarakat yang khususnya petani di dua kecamatan tersebut sangat bergantung terhadap pasokan air dari Situ Ssaradan untuk mengairi sawahnya. “Kalau musim hujan bisa melimpah dan banjir, sementara kalau musim kemarau pasokan air untuk sawah terhambat dan ini menyulitkan petani,” jelasnya.

Kepala bidang penyuluh sumber daya (PSD) Anang. Sp mengatakan, setelah dilakukan peninjauan pasokan air Situ Saradan bisa mengairi 600 hektare sawah milik petani di Kecamatan Cipunagara dan Pagaden. Dari dua kecamatan, ada empat desa yaitu Kamarung, Jati, Simpar dan Pagaden. “Karena airnya kurang, sangat menyulitkan. Apalagi situ tersebut mengairi 600 hektare sawah di 4 desa dari 2 kecamatan,” katanya.

0 Komentar