Pakaian Khas Desa Tambakan Dipatenkan

Pakaian Khas Desa Tambakan Dipatenkan
CIRI KHAS: Para aparatur bersama Wakil Bupati Subang terpilih Agus Masykur menggunakan Pakaian Putih Celana Hitam dan mengenakan iket kepala yang menjadi ciri khas Desa Tambakan. VERRY KUSWANDI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Dalam Rangka Memperingati Milangkala Ke-196 (1822-2018)

Pemerintah Desa Tambakan mempatenkan pakaian khas pada moment Milangkala Ke-196. Pakaian putih celana hitam dan menggunakan iket, resmi menjadi ciri khas Desa Tambakan yang dituangkan dalam Peraturan Desa (Perdes). Tidak hanya itu, rangkaian kegiatan lainnya pun mewarnai kemeriahan milangkala Desa Tambakan ke-196.

LAPORAN: VERRY KUSWANDI, Tambakan

SETIAP satu tahun sekalai, warga Desa Tambakan memperingati Hari Ulang Tahun Desa atau yang biasa disebut milangkala. Pada usia 196 tahun, warga Desa Tambakan semakin menunjukan kekompakannya untuk membangun daerah.

Kepala Desa Tambakan, Kaswita bersyukur pada milangkala ke-196, Desa Tambakan memiliki ciri khas yang dipatenkan. Sejak tahun 2016 Kaswita menjabarkan, ada kesenian Singa Abrug yang dipatenkan. Singa Abrug merupakan cikal bakal dari kesenian Sisingaan dan memiliki filosofi tersendiri. Kemudian tahun 2017, ada makanan Lolonge yang berbahan dasar nangka muda (gori) dan dimasak dengan rempah-rempah pilihan sebagai makanan khas Desa Tambakan. Pada tahun 2018, sebagai masyarakat Sunda, sudah seharusnya melestarikan budaya.

Baca Juga:Viking Pamanukan FC Juara Soccer Kids U-14OSIS Harus Jadi Teladan dan Disiplin

Pakaian Kemeja putih dan celana hitam serta menggunakan iket kepala dipatenkan untuk pakaian khas Desa Tambakan. “Setiap tahun, kami akan mempatenkan peninggalan yang menjadi budaya bagi leluhur. Kita Perdeskan dan menjadi hak paten Desa Tambakan, menuju One Village One Product,” katanya.

Milangkala ke-196, Kaswita menuturkan, tema kali ini ‘Pangpung Nulung Ka bitung Keur Ngajungjung Ka Pang Agung Dina Enggoning Muji Ka Maha Agung’. “Intinya, kita bersama-sama dan saling membantu membangun daerah dan bersyukur kepada Yang Maha Kuasa. Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan agar bisa kompak membangun daerah,” ungkapnya.

Hal tersebut disambut baik Wakil Bupati Subang Terpilih Agus Masykur Rosadi yang turut hadir dalam acara hajat lembur Milangkala Desa Tambakan Ke-196. Agus merasa senang bisa bersilaturahmi dengan warga Desa Tambakan, serta mengapresiasi gotong royong yang di Desa Tambakan yang masih kuat untuk membangun daerah.

Menurutnya, gotong royong sangat dibutuhkan untuk membangun daerah Kabupaten Subang menuju kemakmuran. Begitupun, ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta yang diusung dalam tema milangkala tahun 2018 ini. “Kita patut bersyukur atas Karunia-Nya dan melanjutkan perjuangan para leluhur,” katanya.

0 Komentar