PSI: Visi Misi Jokowi Optimisme Petik Bonus Demografi

PSI: Visi Misi Jokowi Optimisme Petik Bonus Demografi
Dedek Prayudi, Juru kampanye Jokowi - Ma'ruf Amin.
0 Komentar

Juru bicara PSI yang juga juru kampanye Jokowi – Ma’ruf Amin, Dedek Prayudi, memandang bahwa visi misi Capres 01, Joko Widodo adalah bentuk optimisme dalam menyambut peluang yang bernama bonus demografi. Visi misi ini dipaparkan di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, kemarin 24 Februari 2019 dalam sebuah acara bertajuk ‘Konvensi Rakyat’.

“Sebagai demografer, saya bangga sekali Pak Jokowi paham betul akan tantangan di era Bonus Demografi, dan itu tertuang secara komprehensif di dalam visi misi yang disampaikan kemarin,” ujar mantan peneliti kebijakan United Nations Population Fund ini.

Dedek menjelaskan bahwa setidaknya ada lima poin dari visi misi tersebut yang menjawab dua tantangan fundamental bonus demografi, yakni pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan pemuda.

Baca Juga:Dua Kali Longsor, Warga Perum Griya Mukti Minta Tembok Penahan TanahArus Baru Muslimah Dukung Penuh Jokowi-Ma’ruf Amin

“Pertama, Kartu Indonesia Pintar hingga bangku kuliah. Kedua, Peningkatan kualitas pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan expansi badan-badan pelatihan. Ketiga, Expansi, revitalisasi dan penguatan sentra-sentra digital dan membangun pembangunan SDM digital,” jelas Dedek.

Dedek menilai bahwa tiga poin ini tergabung didalam rangkaian skema pemberdayaan pemuda. “Tiga program tersebut akan mendorong peningkatan kualitas SDM pemuda kita, agar siap pakai, sesuai kebutuhan jaman dan kompetitif,” sambung Dedek.

Mengenai pemberdayaan perempuan, Dedek menyinggung dua program unggulan Capres 01 tersebut. “Program ‘childcare’ atau penitipan dan pengasuhan anak secara masif juga akan mendorong kesetaraan kesempatan kerja antara perempuan dan laki-laki. Disamping, program-program modal usaha bagi perempuan seperti Mekar akan dilipatkandakan jumlah penerimanya,” kata Dedek.

“Tentu pidato politik substantif dan penuh dengan gagasan konkrit ini membuat orasi-orasi berapi-api kubu sebelah jadi terdengar minim substansi, jadul dan mengambang nggak jelas,” pungkas Dedek.(rls/man/vry)

0 Komentar