Ridwan Kamil dan Ustad Rahmat Debat Sengit, Pro Kontra Simbol Iluminati di Masjid As-Safar

Ridwan Kamil dan Ustad Rahmat Debat Sengit, Pro Kontra Simbol Iluminati di Masjid As-Safar
ANTUSIAS: Ratusan jamaah menghadiri diskusi tentang pro kontra simbol iluminati di Masjid As-Safar yang digelar di Masjid Pusdai Bandung, Senin (10/6). Hadir dalam acara itu Gubernur Ridwan Kamil dan Ustad Rahmat Baiquni. JABAR EKSPRES
0 Komentar

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Ustad Rahmat Baequni akhirnya dipertemukan dalam diskusi yang digelar di Masjid Pusdai Kota Bandung pada Senin (10/6).

Diskusi yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar itu, membahas persoalan Masjid Al Safar di KM 88 Tol Cipularang yang dituding sarat dengan simbol iluminati yang viral belum lama ini.

Dalam pemaparannya, Ustad Rahmat Baequni mengingatkan akan bahayanya fitnah akhir zaman, yakni Fitnah Dajjal. Menurutnya, fitnah ini akan masuk dalam semua sendi-sendi kehidupan. Oleh karenanya, mengutip Hadis Nabi, Rahmat menyarankan agar siapapun yang mengetahui fitnah ini, untuk segera menghindar.

Baca Juga:Pelayanan Publik Masih Sepi, Pemdes Pasanggrahan Segera Tempati Kantor BaruAyah dan Anak Tewas Tenggelam

“Fitnah Dajjal adalah sistem kehidupan. Demi Allah, tidak ada satu pun sistem kehidupan yang tidak tersentuh oleh fitnah Dajjal,” kata Rahmat.

Rahmat menjelaskan, fitnah Dajjal akan masuk melalui kerja zionis internasional, termasuk simbol-simbol dan desiain srsitektur. Ia mengatakan, jika simbol-simbol zionis ini dimasukan ke dalam Masjid, maka salat di dalam masjid tersebut tidak sah secara syari’h. Bahkan akan mengugurkan katuhidan ummat Islam.

“Dan Dajjal mewujudkan ambisinya lewat kerja zionisme internasional dan mereka menyatu dalam tiga ranah yaitu simbol, ritual, arsitektur,” jelas dia.

“Silakan, simbol-simbol itu dibangun di selain tempat ibadah. Tapi, haram hukumnya simbol itu ada di dalam masjid karena simbol itu akan membatalkan salat kita dan akan menggugurkan tauhid kita,” jelasnya.

Sementara itu, Ridwan Kamil pada kesempatannya, memaparkan, bukan saja Al-Safar yang ada segitiganya, namuan masih banyak segitiga di masjid-masjid lainnya. Seperti Masjid Trans Studio terdapat bentuk segitiga dengan lingkaran di tengah atau disebut mata satu.

Pria yang biasa disapa kang Emil ini mengatakan, tidak hanya di Masjid, namun simbol FPI juga terdapat segitiga. Emil meminta sikap konsisten.

“Kalau lingkaran segitiga enggak boleh maka kita harus konsisten bintang lima juga dilarang, apa yang terjadi? Maka semua lambang yang ada masjid dan bulan sabit maka harus dilarang. Berarti lambang Pancasila dilarang, lambang FPI dilarang itu kalau konsisten bentuk itu dilarang,” kata Emil yang disambut riuh hadirin.

0 Komentar