Satya Bocah Obesitas Meninggal Dunia

Satya Bocah Obesitas Meninggal Dunia
BERDUKA: Sanak keluarga memberi penghormatan terakhir terhadap alm Satya dengan menyolatkannya. USEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Tak Mau Jauh dan Sempat Minta Mainan

KARAWANG-Bocah obesitas asal Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Satya Putra meninggal dunia setelah mengalami sesak nafas sebelum dibawa ke rumah sakit. Satya yang berbobot 110 kilogram itu sebelum meninggal sempat meminta mainan pada orang tuanya.

“Sebelum meninggal memang anak saya kelihatan lebih manja dan tidak mau jauh dari orang tua. Terakhir dia minta dibelikan mainan katanya ini untuk terakhir kali minta mainan. Tapi karena dia baru dari rumah sakit saya bilang nanti setelah sembuh,” ujar ayah Satya, Sarli didampingi istrinya Komariah, Minggu (29/9).

Menurut Sarli, sebelum meninggal anaknya memang mengeluhkan sakit sesak nafas. Bahkan anaknya mengeluh karena sudah tidak kuat menahan sakit sesak nafasnya. Karena sudah mengeluh seperti itu Sarli lalu meminjam Cator (beca motor) untuk membawa anaknya ke rumah sakit. “Baru juga saya bersihkan Cator tapi anak saya sudah keburu meninggal dunia,” katanya.

Baca Juga:2020 Situ Cisaat Diproyeksikan Jadi Destinasi WisataYayasan Ganas Taiwan Indonesia Peduli Anak Yatim

Satiya meninggal dengan berat badan mencapai 110 kilogram. Sebelumnya berat badannya sempat turun 97 kilogram ketika keluar dari rumah sakit, namun kemudian beratan badannya naik lagi hingga 110 kilogram. “Nafsu makannya tetap tinggi meski sempat diobati di rumah sakit,” katanya.

Sarli dan istrinya Komariah mengaku menjelang meninggalnya Satya terlihat semakin manja dengan orang tuanya. Bahkan berkali-kali minta dibelikan mainan kepada orang tuanya. “Kita sudah berapa kali membelikan mainan, tapi dia bilang belikan sekali lagi karena ini terakhir dia minta dibelikan mainan,” kata Sarli.

Satya, bocah obesitas dengan berat 110 kilogram ini sempat menjalani perawatan di rumah sakit RSUD Karawang. Namun ketika tim dokter menyarankan agar dilakukan operasi dengan memotong lambung Satya, orang tua tidak setuju. Alasannya orang tua karena tidak sampai hati melihat anaknya di operasi dan lambungnya dipotong.

Akhirnya pihak rumah sakit memulangkan Satria setelah diketahui tidak ada gangguan dalam organ Satya kecuali obesitas. “Waktu itu kita hanya minta obat penurun nafsu makan tapi ternyata tidak ada pengaruhnya karena anak saya tetap nafsu makannya tinggi,” katanya.

0 Komentar