Ustad Arifin Ilham Meninggal Dunia, Berikut Wasiat Terakhirnya

Ustad Arifin Ilham Meninggal Dunia, Berikut Wasiat Terakhirnya
0 Komentar

Kabar duka datang dari keluarga Ustaz Arifin Ilham. Pengasuh Pondok Pesantren Az-Zikra tersebut meninggal dunia malam tadi.

Kabar itu disampaikan oleh Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym melalui pesan singkat. Arifin meninggal pada usia 49 tahun.

“Innaalillahi wainnaa ilaihi roji’uun. Telah wafat guru, sahabat kita, Ustad Arifin Ilham,” kata Aa Gym dalam pesan singkat pukul 22.50 WIB, Rabu (22/5).

Baca Juga:Merasa Tak Diperhatikan dan Terisolasi, Masyarakat Cikaum Ingin Trayek Angkutan Umum dan PJUAksi Cepat Tanggap As Syifa Buka Dapur Umum di Jalur Gaza

“Semoga beliau berbahagia berjumpa dengan Alloh yang amat dicintai dan dirindukannya. Selamat jalan wahai mujahid Allohummaghfirlahuu Warhamhuu Wa’afiih Wa’fuanhuu,” kata Aa Gym.

Beberapa hari lalu, Ustaz Muhammad Arifin Ilham menuliskan sebuah wasiat kematian.

Dalam wasiat kematian yang diunggahnya di akun Instagramnya @kh_m_arifin_ilham, Ustaz Arifin Ilham meminta agar dia disalatkan di dua masjid.

Selain itu, dalam surat wasiat kematian itu, Ustaz Arifin Ilham juga meminta dikubur di sebuah pemakaman yang ada di sekitar areal masjid Gunung Sindur yang juga telah dia siapkan kain kafannya di sana.

Apa yang disampaikan Ustaz Arifin Ilham itu ternyata membuat sang istri pertama, Yuni Syahla, bersedih hati.
Ia sempat tak kuasa menahan air mata hingga menangis di pelukan sang suami.

Momen haru tersebut membuat hati istri ketiga Ustaz Arifin Ilham, Umi Akhtar, ikut tergerak.
Melalui akun Instagramnya, Umi Akhtar mengunggah video ketika sang suami dan istri pertama saling berpelukan.

Umi Akhtar kemudian memuji kisah cinta keduanya.

Ia menyelipkan sebuah doa agar Ustaz Arifin Ilham dan istri pertama selalu semangat dan optimis menghadapi ujian.Berikut unggahan lengkap Umi Akhtar:

Baca Juga:Hendak Mudik Lebaran, Kasih Pekerja Migran Indonesia Meninggal di PesawatTahan Ego, Jangan Sebarkan Kebencian

“Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci.

Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya.

Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela.

Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka

0 Komentar