Anggaran Pengangkutan Sampah ke TPA Legoknangka Bakal Membengkak

Anggaran Pengangkutan Sampah ke TPA Legoknangka Bakal Membengkak
Apung Hadiat Purwoko, Kepala DLH KBB
0 Komentar

NGAMPRAH-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat harus mengalokasikan 5 kali lipat anggaran untuk kebutuhan pengangkutan sampah ke TPA Legoknangka Nagreg Kabupaten Bandung. Hal itu menyusul akan berakhirnya operasional TPA Sarimukti 2023.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Apung Hadiat Purwoko mengakui besarnya tipping fee di Legoknangka nanti bakal membuat kebutuhan anggaran untuk pengangkutan sampah membengkak. Setidaknya, pemkab harus mengalokasikan 5x lipat dari anggaran saat ini, hanya untuk mengangkut sampah.

“Meski berat, kami akan tetap mengikuti kebijakan Pemprov Jabar. Konsekuensinya, biaya tipping fee sebesar 30% dari Rp 483.000 ditanggung pemerintah daerah. Meskipun ada subsidi 30% dari Pemprov, tetap saja jatuhnya 5x lipat dari tipping fee di TPA Sarimukti yang hanya Rp 50.000/ton,” kata Apung saat dihubungi Pasundan Ekspres di Ngamprah, Kamis (11/4).

Baca Juga:Timsus 1901 Optimis Sumbangan 60 % SuaraBeda Pilihan Satu Tujuan

Selain tipping fee, lanjut dia, anggaran bahan bakar minyak pun harus ditambah lantaran jarak ke TPA Legoknangka lebih jauh. Sehingga, beban Pemkab akan lebih berat lantaran saat ini saja, pengangkutan sampah dari semua kecamatan belum semuanya terlayani. “Bahkan, kami juga harus memperhatikan biaya tol, sebab tentunya akan lewat jalan tol untuk menuju ke Legoknangka. Disisi lain, banyak permintaan pengangkutan sampah dari masyarakat belum bisa kami layani akibat keterbatasan armada dan personel,” ungkapnya.

Disinggung soal pengelolaan sampah, Apung menyebut Pemkab Bandung Barat belum memungkinkan untuk mengelola sampah sendiri setelah TPA Sarimukti ditutup pada 2023 nanti. Hal ini disebabkan volume sampah yang tidak mencukupi. “Untuk bisa mengelola sampah seperti di Sarimukti saat ini, dibutuhkan sedikitnya 1.000 ton sampah per hari. Sementara, volume sampah dari KBB hanya 150 ton/hari dari potensi keseluruhan 600 ton/hari. Jadi, cukup sulit jika mengelola sampah sendiri” pungkasnya.

Seperti diketahui, UPT Kebersihan DLH KBB memiliki 38 armada terdiri dari dumtruk dan amroll. setiap hari sejumlah armada ini beroperasi bahkan hingga larut malam. Dalam sehari, armada ini hanya mampu menjangkau 2 hingga 3 rit untuk mengangkut sampah. (sep)

0 Komentar