Belasan Warga Terserang DBD

Belasan Warga Terserang DBD
Hermawan Widjajant, Kepala Dinas Kesehatan KBB.
0 Komentar

NGAMPRAH – Sebanyak 13 orang warga masyarakat Komplek Selaras Desa Sariwangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat (KBB) terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Belasan warga itu terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hermawan Widjajanto mengatakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk pembawa virus aedis ini muncul saat memasuki musim hujan ini. Berdasarkan laporan yang diterimanya, tercatat 13 warga sudah dibawa RS.
“Sampai saat ini ada 13 orang warga yang terkena DBD. Namun, 10 orang sudah bisa pulang dan 3 orang lainnya masih mendapatkan perawatan di rumah sakit,” kata Hernawan di Ngamprah, Kamis (1/11).

Setelah pihaknya mendapatkan laporan kejadian tersebut, sejumlah tim dari Dinkes KBB pun langsung memverifikasi ke lokasi. Tim pemberantasan sarang nyamuk melalui kader juru pemantau jentik nyamuk (jumantik) itu sengaja diterjunkan untuk menelurusi titik jentik nyamuk berasal.

Baca Juga:Pemkab Optimis Turunkan Angka Pengangguran hingga 2 PersenAkibat UMK Karawang Terlalu Tinggi, Puluhan Perusahaan Memilih Pindah

“Setelah mendapatkan laporan langsung kita minta tim ke lokasi. Sekarang verifikasi di lapangan pun sedang berjalan untuk menemukan titik jentik nyamuk,” ujarnya.

Dengan intensitas hujan tinggi seperti sekarang, lanjut Hernawan, potensi demam berdarah juga lebih tinggi. Hal ini disebabkan berkembangnya jentik nyamuk yang berasal dari tempat-tempat penampungan air.

“Memasuki musim pancaroba ini, potensi DBD ini cukup tinggi. Sehingga masyarakat harus waspada terhadap penyakit ini,” ucapnya.

Ia pun meminta, masyarakat di Kabupaten Bandung Barat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyakit DBD. Apalagi, dari 16 kecamatan di Bandung Barat saat ini sudah masuk endemi DBD.

“Sekarang kita sudah membuat surat edaran ke semua sektor yang ada di kewilayahan, dan khususnya terkait himbauan penyakit DBD,” imbaunya.

Untuk menecegah kasus DBD, kata dia, upaya yang harus dilakukan yakni menjaga kebersihan dengan memantau jentik nyamuk di tempat-tempat penampungan air.
“Menjaga kebersihan lingkungan itu penting. Karena biasanya, nyamuk-nyamuk ini juga biasa berada di tempat-tempat penampungan air,” ujarnya.

Lebih lanjut Hermawan menjelaskan, gejala DBD biasanya diawali demam tinggi yang tak kunjung turun dalam waktu tiga hari. Dengan kondisi itu, penderita dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas ataupun tempat pelayanan kesehatan lainnya.

0 Komentar