Berharap Jadi Kampung Kelinci, Cecep Minta Bantuan Kembangkan Usaha

Berharap Jadi Kampung Kelinci, Cecep Minta Bantuan Kembangkan Usaha
POTENSI: Warga Kampung Sindangwaas Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang kembangkan usaha ternak Kelinci dengan pendapatan yang menjanjikan. EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

LEMBANG-Cecep Koswara, warga Kampung Sindangwaas Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, sukses mengembangkan budidaya kelinci hias. Beragam jenis kelinci hias dari berbagai negara dikembangbiakkan dan mampu melayani pasar ke berbagai daerah.

Cecep mulai fokus pada budidaya kelinci hias sejak tiga tahun terakhir. Sebelumnya, beberapa usaha pernah dijalani, di antaranya membuka counter pulsa dan rental PlayStation untuk menghidupi keluarganya.

“Dari tiga tahun lalu kepingin usaha beternak kelinci, karena perawatannya cukup mudah. Keuntungan pun lumayan, rata-rata bisa sampai Rp 6 jutaan per bulan,” kata Cecep, Senin (2/9).

Baca Juga:Usep: Pertahankan Olahraga Budaya MasyarakatGebyar Tahun Baru Islam 1441 H di Kalijati, Berlangsung hingga 10 September

Jenis kelinci yang dikembangkan Cecep di antaranya adalah holland lop, american lop, english angora, netherland dwarf, fuzzy lop, himalayan, dan berbagai jenis ras lainnya. Kelinci-kelinci lucu dengan bulu-bulu beragam warna yang halus dan panjang ini dijual dari yang termurah Rp 80 ribu hingga termahal Rp 2,5 juta/ekor.

Mengenai pemasaran, Cecep mengaku sudah sampai ke Tangerang, Bogor, Medan, pulau Kalimatan dan Papua hingga Filipina. Menurutnya, kelinci termasuk hewan yang dalam sekali melahirkan bisa menghasilkan anak hingga delapan ekor sehingga keuntungannya bisa berlipat ganda.

“Awalnya belajar merawat kelinci dari sesama peternak. Setelah terjual satu kelinci, uangnya saya gunakan untuk modal pengembangan jenis kelinci lain. Sekarang, saya sudah memiliki 80 ekor lebih kelinci hias,” bebernya.

Ketua peternak kelinci Kampung Sindangwaas, Asep Odik mengatakan, di wilayahnya saat ini terdapat 40 peternak yang mengembangkan berbagai jenis kelinci ras import dengan kisaran harga antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

“Dari satu peternak ada yang memiliki lima kelinci, baru memulai usaha, tapi ada pula yang sudah maju. Ternak kelinci memiliki prospek yang cerah ke depannya,” ucapnya.

Dengan banyaknya peternak kelinci di kampungnya, dia mengharap, pemerintah desa mendukung pengembangan usaha warganya dengan memberikan bantuan modal. Bahkan, ke depannya Asep menginginkan Kampung Sindangwaas bisa disematkan sebagai Kampung Kelinci.

“Kami bertekad menjadikan Sindangwaas ini menjadi kampung kelinci. Hal ini bisa terwujud kalau pemerintah bisa memberikan dukungan. Dengan begitu, tingkat perekonomian warga bisa terangkat,” tambahnya. (eko/dan)

0 Komentar