Koperasi Harus Masuk Dunia Digital

Koperasi Harus Masuk Dunia Digital
Bupati Bandung Barat, H. Aa Umbara Sutisna didampingi Ketua sementata DPRD KBB, Bagja Setiawan, menghadiri Peringatan Hari Koperasi ke-72 Tahun 2019 Tingkat Kabupaten Bandung Barat di Plaza Mekarsari Ngamprah, Minggu (08/09).
0 Komentar

NGAMPRAH-Sebanyak 130 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) KBB menggelar pemeran yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah) KBB, pada Peringatan Hari Koperasi ke-72 Tahun 2019 Tingkat Kabupaten Bandung Barat di Plaza Mekarsari Ngamprah, Minggu (08/09).

100 diantaranya merupakan produk UKM KBB yang menjadi unggulan Jawa Barat, dan 30 UKM masih dalam level binaan kecamatan dan dinas. “Koperasi kini masih saja bergulat dengan perjuangan untuk tetap bertahan hidup. Harapannya di era digital, Koperasi harus mengikuti perubahan yang begitu pesat, di mana di era industri ini Koperasi harus masuk ke dunia digital dan menggunakan kecanggihan teknologi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada anggota,” ungkap Bupati Bandung Barat, Aa Umbara.

Dia berharap koperasi di Bandung Barat harus memiliki kesiapan dan Bekal Sumber Daya yang handal yang didasari oleh tekad untuk siap berubah dalam mensikapi tantangan kekinian. Hal ini sejalan dengan arahan pidato Presiden RI Joko Widodo pada peringatan hari koperasi nasional ke- 71 Tahun 2018.

Baca Juga:Hendra Boeng Ditunjuk jadi Ketua Fraksi NasdemDemokrat dan PKS Tergeser, Empat Partai Tempatkan Kadernya jadi Pimpinan DPRD

“Dari hasil ukm nanti, ya akan dipasarkan di setiap objek wisata. Dengan sagala boga sagala aya, kita Kabupaten Bandung Barat harus lebih unggul dari kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Jawa Barat,” ungkapnya.

Kepala dinas koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat, Drs. Kusmana Hartadji, MM. mengatakan Kementerian Koperasi dan UKM memiliki tiga kebijakan yang telah dilaksanakan untuk mereformasi total koperasi. Pertama, Reorentasi yaitu merubah mindset dari orientasi pada jumlah (kuantitas) menjadi mutu (kualitas), sehingga kebijakan lebih diarahkan untuk memperkuat mutu koperasi.
“Kedua, rehabilitasi telah dilakukan penguatan sistem database koperasi. Sehingga koperasi yang terdata hanya yang benar-benar sehat saja. Dan yang ketiga, Pengembangan yaitu meningkatkan kapasitas koperasi sebagai badan usaha berbasis anggota yang sehat, kuat, mandiri dan tangguh,” ungkapnya.

Adapun pada kegiatan yang ditampilkan tidak hanya produk UKM saja, melainkan diisi dengan berbagai kegiatan sosial yang diperuntukkan masyarakat yaitu mengadakan khitanan masal dan gerak jalan santai. Untuk khitanan masal pesertanya sebanyak 30 anak, sedangkan untuk gerak jalan santai sebanyak 400 koperasi se- Bandung Barat. (sep)

0 Komentar