KPAI Sosialisaikan Pencegahan Kekerasan Asusila Anak

KPAI Sosialisaikan Pencegahan Kekerasan Asusila Anak
BERI PEMAPARAN : Komisioner bidang pornografi dan Cybercrime, NS. Aisyah saat memberikan paparan pentingnya menjaga pergaulan agar terhindar dari tindak kekerasan terhadap anak. EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

LEMBANG-Komisi perlindungan anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Bandung Barat menggelar sosialisasi pencegahan tindak kekerasan dan asusila kepada siswa-siswi SDN 1 Cikidang Kecamatan Lembang.

Dalam pesannya, KPAI menekankan pentingnya menjaga pergaulan agar terhindar dari tindak kekerasan terhadap anak. Kegiatan ini diikuti lebih dari 100 siswa dari kelas 4,5 dan 6 SD.

Siswa siswi sangat antusias mendengarkan paparan yang disampaikan komisioner KPAI. “Pesan yang disampaikan tadi di antaranya tidak boleh membuka aurat, jika terjadi tindak asusila segera laporkan kepada guru atau orang terdekat,” ucap Hanifah dan Niza, kata dua orang siswa.

Baca Juga:Hengky Usulkan Production House, Angkat Usaha Lokal dan Lapangan KerjaSatu Orang Jemaah asal Subang Meninggal Dunia, Empat lainya Alami Sakit

Guru SDN 1 Cikidang, Evi Supiati mengaku dengan pelibatan KPAI ke sekolah bisa meningkatkan kualitas belajar siswa.

Tarmuji, guru SDN 1 Cikidang lainnya menambahkan, ilmu tambahan dari KPAI diharapkan bisa lebih membina mengarahkan dan membimbing anak dari hal negatif seperti bully dan tindak pelecehan seksual kepada siswa.

“Ini merupakan suatu pelajaran tambahan di sekolah khususnya bagi guru. Sangat membantu sekali, karena perhatian guru sebatas hanya di sekolah saja,” kata Tarmuji.

Sementara itu Komisioner bidang pornografi dan Cybercrime, NS. Aisyah mengungkapkan, yang dikhawatirkan oleh para orang tua adalah adanya penggunaan medsos oleh anak-anak untuk hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri.

Menurutnya, selain peran orang tua yang harus mengawasi anak dalam menggunakan gadget, juga KPAI memiliki peran untuk melakukan sosialisasi dalam menyadarkan dan pencegahan akan penyimpagan penggunaan medsos.

“Meurut saya siswa juga harus memahami batasan-batasan aurat perempuan dan laki laki, serta bagaimana harus menjaganya, jangan sampai di umbar di medsos, sehingga akan menimbulkan kerugian bagi diri sendiri,” kata Aisyah. (eko/sep)

0 Komentar