Langgar Aturan K3, Satpol PP Tertibkan PKL Pasar Panorama

Langgar Aturan K3, Satpol PP Tertibkan PKL Pasar Panorama
EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES PENERTIBAN: Kasatpol PP Bandung Barat Asep Sihabudin turun langsung melakukan penertiban pedagang kaki lima di Pasar Panorama Lembang. Sebelumnya telah dilakukan penertiban namun para pedagang tidak menggubrisnya.
0 Komentar

LEMBANG-Selang beberapa hari setelah dilantik, Kasatpol PP Bandung Barat Asep Sihabudin langsung tertibkan pedagang kaki lima (PKL) di seputaran pasar Panorama Lembang.

Sebelumnya telah dilakukan penertiban namun para pedagang tidak menggubrisnya. Namun dengan kepemimpinan baru dilingkungan Satpol PP Bandung Barat, langsung adakan gebrakan untuk menertibkan PKL.

Menurutnya, penertiban PKL dilakukan adalah sebagai upaya untuk meningkatkan kenyamanan, ketertiban dan keindahaan lingkungan. Pasalnya, Lembang sebagai kota wisata harus terlihat bersih dan indah. “Penertiban PKL di depan pasar Panorama Lembang sehingga kenyamanna yang belanja jadi nyaman dan keindahan kota akan tetap terjaga,” ujarnya.

Baca Juga:Sanggar Seni Penclon Pamungkas Ajak Generasi Muda Berlatih SeniRachel Vennya Lepas Hijab Rumah Tangga Bermasalah

Selain seputaran kota Lembang, Asep mengungkapkan akan menertibkan daerah daerah strategis lainya agar tetap terjaga kebersihan dan keindahannya. “Kita akan bertahap ke wilayah kecamatan yang lain, ekonomi harus jalan namun ketertiban tetap terjaga. Apalagi dimasa pandemi seperti ini, harus tertib prokes namun ekonomi tetap berjalan,” ucapnya.

Ided Junaedi Kasie Trantib Kecamatan Lembang menambahkan, selain di sekitar Pasar Panorama, penertiban juga akan digelar terhadap PKL yang melanggar aturan yang berlaku. “kita akan tetapkan jam operasional PKL dan tidak boleh ada PKL yang menetap (harus bongkar pasang), untuk meningkatkan ketertiban dan keindaha  di Lembang, karena ini kota wisata,” paparnya.

Dia menambahkan keberadaan PKL yang terus menjamur tanpa aturan, akan berdampak terhadap sanitasi wilayah yang kumuh. “Di depan Pasar Panorama ini tidak boleh ada yang mangkal, karena pasti akan jadi kumuh,” tambahnya.(eko/sep)

0 Komentar