Masa Pancaroba Penyebab Cuaca Ekstrem

Masa Pancaroba Penyebab Cuaca Ekstrem
GERGAJI POHON: Tim gabungan dari Pemadam Kebakaran bersama BPBD Kota Cimahi dibantu relawan mengevakuasi pohon tumbang agar akses jalan bisa segera dilalui. EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

CIMAHI-Hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Cimahi, Rabu (23/9) sore. Kejadian ini mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan menutup ruas jalan, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini.

Tim gabungan dari Pemadam Kebakaran bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi dibantu relawan langsung mengevakuasi pohon tumbang agar akses jalan bisa segera dilalui.

Kepala Seksi (Kasi) Penanggulangan dan Penyelamatan pada Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi, Muhammad Nur Effendi mengungkapkan, setidaknya ada tiga kejadian pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang kali ini.

Baca Juga:Bantu Petani, ASN Wajib Beli Produk PertanianRidwan Kamil Wajibkan Masyarakat Gunakan Masker Kain Tiga Lapis

“Ketiganya berada di Jalan Gatot Subroto, Jalan Sriwijaya, dan Cibabat atau Jalan Amir Mahmud. Pohon tumbang lokasinya tepat berada pinggir jalan raya, sehingga sempat membuat arus lalu lintas tersendat,” katanya.

Pihaknya segera menurunkan petugas begitu menerima laporan kejadian, pohon yang tumbang langsung dipotong menggunakan gergaji agar kemacetan lebih parah dapat dihindarkan. “Hujan tadi turun sekitar jam 14.40 WIB, memang tidak terlalu lama tapi hujan disertai angin kencang sehingga pohon-pohon yang kondisinya sudah rapuh bertumbangan,” ujarnya.

Selain pohon tumbang, di saat bersamaan Cimahi juga diserang hujan es sekitar 20 menit. Kejadian ini cukup mengganggu pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor, sehingga banyak yang menepi untuk menghindari kejadian yang lebih fatal.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Tony Agus Wijaya menerangkan, fenomena cuaca ekstrem seperti hujan es pada musim pancaroba sangat lumrah terjadi. “Saat ini sedang masa pancaroba atau masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, meningkatkan potensi terbentuknya awan Cumulonimbus atau awan gelap berlapis yang menyebabkan terjadi cuaca ekstrem, contohnya hujan lebat dan hujan es,” ungkap Tony.

Tony menjelaskan, hujan es bisa terjadi karena puncak awan yang melebihi batas ketinggian lapisan beku di udara pada ketinggian lebih dari 5 kilometer. “Jadi sebetulnya ini fenomena biasa yang terjadi. Tetapi kami imbau warga tetap berhati-hati saat hujan deras dan hujan es terjadi,” bebernya.(eko/sep)

0 Komentar