Nasib Guru Honorer Prihatin, Beban Pekerjaan Tak Sebanding Gaji

Nasib Guru Honorer Prihatin, Beban Pekerjaan Tak Sebanding Gaji
SERAHKAN BANTUAN: Rosiatul guru honorer SDN 1 Cibungur menerima bantuan tunjangan Rp100 ribu per bulan selama 6 bulan dari pengusaha pakaian anak asal Bandung. EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

BATUJAJAR-Nasib guru honorer masih memprihatinkan karena menerima gaji yang tidak sebanding dengan beban pekerjaannya. Meski jauh dari kata sejahtera, mereka tetap semangat memberikan ilmu kepada penerus bangsa.

Seperti yang dirasakan Rosiatul, (31) yang bekerja sebagai guru honorer di SDN 1 Cibungur Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Meski telah mengabdi selama 11 tahun, namun ibu satu anak ini hanya menerima upah Rp300 ribu per bulan.

“Upah guru honorer masih belum layak, guru yang sudah mengabdi lama hanya digaji Rp300 ribu sedangkan guru baru Rp250 ribu per bulan. Dipakai dua kali belanja ke pasar saja, pasti langsung habis dengan uang segitu,” kata Rosiatul di tempatnya mengajar, Selasa (23/7).

Baca Juga:Melawan Keraguan Hilirisari TambangKapolsek Sampaikan Pesan Kamtibmas, Ajak Warga Antisipasi Kriminalitas

Menurut Rosiatul, ada 6 guru honorer termasuk dirinya yang masih mengabdi di sekolahan yang terletak di pelosok Kecamatan Batujajar itu. Walaupun beban kerja sama dengan guru berstatus PNS, tapi semangat mereka untuk mengajar ternyata tidak pernah padam.

“Di sini pernah ada guru laki-laki tetapi mengundurkan diri karena honornya tak sebanding beban kerja. Hanya kami ini guru perempuan yang masih bertahan, laki-lakinya hanya tinggal satu orang guru olahraga dan penjaga sekolah,” tuturnya.

Dia menyatakan, tugas seorang guru bukanlah perkara mudah, mereka harus bertanggung jawab terhadap kegiatan hingga keselamatan murid di sekolah. Pasalnya, para guru ini pernah mengalami pengalaman buruk ketika salah satu murid dipatuk ular.

“Kondisi sekolah begini adanya, anak-anak tidak kerasan bermain di sekitar sekolah karena berdebu. Jadi anak-anak ini bermain ke sawah, saat bermain, ada salah satu anak yang dipatuk ular karena tidak memakai sepatu. Akhirnya kami bawa dia ke rumah sakit di sekitar sini, karena peralatan medisnya kurang sehingga dia harus dirujuk ke Bandung,” ujarnya.

Beruntung, nasib Rosiatul beserta guru honorer di SDN 1 Cibungur lainnya sedikit tertolong karena mereka menerima bantuan tunjangan Rp100 ribu per bulan selama 6 bulan dari pengusaha pakaian anak di Bandung, Upright Kids Apparel.

“Kebetulan bertepatan dengan Hari Anak Nasional, hari ini kami serahkan bantuan untuk tenaga guru honorer yang menurut kami layak untuk dibantu,” kata Fajar Permana, pendiri Upright Kids Apparel.

0 Komentar