Pembangunan Drainase Diklaim Sesuai Spek

Pembangunan Drainase Diklaim Sesuai Spek
EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES PERBAIKAN: Petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman memperbaiki rutin saluran drainase di kawasan di Jalan Cihanjuang Kota Cimahi.
0 Komentar

CIMAHI-Pemkot Cimahi mengklaim, pembangunan saluran drainase yang berada di kawasan rawan banjir telah sesuai spesifikasi, dan rutin dilakukan pemeliharaan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP).

Pernyataan itu sekaligus membantah jika saluran drainase yang dibangun pemerintah asal-asalan sehingga menyebabkan seorang warga meninggal karena terperosok gorong-gorong di Jalan Cihanjuang Kota Cimahi pada Minggu (25/10) sore. “Dalam setahun, kami menganggarkan sekitar Rp 1 miliar untuk pemeliharaan dan pengawasan drainase sekaligus dengan jalan. Jika ditemukan drainase dan jalan rusak, kita perbaiki,” kata Kepala Bidang Bina Marga pada DPKP Kota Cimahi, Wilman Sugiansyah, Selasa (27/10).

Dia menyatakan, ukuran paket drainase yang dikerjakan pihak ketiga disesuaikan dengan kondisi jalan dan sudah dipertimbangkan dengan kondisi geografis Cimahi. “Ukurannya tergantung kondisi. Kita juga mempertimbangkan curah hujan di badan jalan. Drainasenya berfungsi dengan baik,” ucapnya.

Baca Juga:Libur Panjang, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Kolonel Masturi LembangKerap Terjadi Banjir Cileuncang di Subang, Pandemi Covid Dijadikan Alasan

Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna juga menampik ada kelalaian dalam proses pengerjaan drainase dan trotoar di wilayahnya. Menurut dia, seluruh saluran drainase yang menjadi tanggung jawab pemerintah sudah berfungsi dengan baik. “Tetapi dengan adanya kejadian, tentu akan kami bahas dengan dinas terkait untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan ke depannya. Saya juga sudah instruksikan agar memeriksa ulang seluruh saluran drainase,” beber Ajay.

Sementara itu, Alycia Nur Azzahra, korban tewas akibat terperosok lalu terseret gorong-gorong di Jalan Cihanjuang sudah dimakamkan di Banjaran, Kabupaten Bandung. “Setelah dinyatakan meninggal, korban langsung dibawa ke Banjaran untuk dimakamkan di sana sesuai kesepakatan keluarga,” terang Indra, paman korban.

Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak akan menuntut siapa pun, meski ia menyesalkan pembangunan drainase di Cihanjuang dikerjakan secara asal-asalan. “Keluarga menerima ini sebagai musibah dan enggak akan menuntut apa pun,” ucapnya.(eko/sep)

 

0 Komentar