Peran Ayah Sangat Penting

Peran Ayah Sangat Penting
PERAN AYAH: Acara bincang santai dengan tema "Ayah Hebat, Ayah Juara: Penguatan Peran Ayah Cegah Stunting" yang digelar di Parkir Barat Gedung Sate Bandung, Minggu (25/11) pagi.
0 Komentar

BANDUNG-Memperingati Hari Ayah Nasional yang jatuh setiap tanggal 12 November lalu dan sebagai tindak lanjut deklarasi Jabar Zero Stunting, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat menggelar bincang santai dengan tema “Ayah Hebat, Ayah Juara: Penguatan Peran Ayah Cegah Stunting” yang digelar di Parkir Barat Gedung Sate Bandung, Minggu (25/11) pagi.

Bincang santai ini menghadirkan empat narasumber, diantaranya Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Sukaryo Teguh Santoso, dan Pemerhati sekaligus Praktisi Pengasuhan dan Tumbuh Kembang Anak dari Picu Pacu Kreatif Andi Yudha Asfandiyar.

Sekda Iwa mengatakan, keterlibatan ayah dalam pengasuhan sering dianggap hanya pendukung ibu. Padahal ayah bisa melakukan pengasuhan yang sama baiknya dengan ibu dalam mengenali dan merespon kebutuhan anak.

Baca Juga:Birokrat Berintegritas, Pendidikan BerkualitasNelayan Patimban Butuh Perahu Besar

“Peran ayah dideklarasikan bahwa ayah sebagai pemimpin, dalam hal ini peran utama ayah bukan hanya mencari nafkah, tapi juga dalam konteks pengasuhan dan pembinaan keluarga yang tentu memiliki dampak positif terhadap perkembangan kognitif, fisik, dan sosio-emosional anak,” tuturnya.

“Dalam hal mengatasi stunting, Pemda Prov Jabar telah melakukan beberapa upaya, seperti melaksanakan pendampingan kesehatan maternal neonatal, bimbingan teknis peningkatan gizi masyarakat, sarjana pendamping desa, pembinaan gizi masyarakat, penguatan posyandu dan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” tambah Iwa.

Senada dengan Iwa, Kepala Perwakilan BKKBN Jabar juga mengungkapkan pencegahan stunting dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan pembinaan di kelompok Bina Keluarga Balita (BKB).
“BKKBN telah menyusun buku ‘Peran Ayah dalam Pengasuhan’, ‘1000 Hari Pertama Kehidupan’, dan ‘Menjadi Orangtua Hebat’, buku-buku ini dibuat untuk membangun kesadaran, pemahaman dan kemampuan bagi para Ayah untuk mau melakukan tugas dan fungsinya secara optimal,” ujar Teguh.

“Ayah hebat akan berjuang keras memenuhi hak anak dalam 1000 HPK. Bukan hanya untuk mencegah stunting, namun lebih jauh lagi dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera,” katanya.
Saat ini BKKBN Jabar telah menyusun program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), program ini menjadi sangat strategis diterapkan di Jawa Barat mengingat jumlah penduduknya terbanyak di Indonesia. Dengan demikian, Keluarga Berencana (KB) sebaiknya tidak dipahami dalam konteks sempit, hanya sebatas kontrasepsi.

0 Komentar