Jumlah Kendaraan Pengangkut Sampah di Subang Minim, Cuma Segini Jumlahnya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Subang Rona Mairansyah
YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES PENANGANAN SAMPAH: Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Subang Rona Mairansyah saat diwawancarai awak media, beberapa waktu lalu.
0 Komentar

SUBANG-Jumlah kendaraan pengangkut sampah di Subang jauh dari kata ideal. Saat ini Subang hanya memiliki 22 unit dump truck dan 1 unit fuso.

Padahal idelanya, di Subang perlu ada 60 unit dump truck dan 5 unit fuso. Minimnya jumlah kendaraan ini berpengaruh terhadap lambatnya sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Apalagi sekarang TPA jaraknya cukup jauh dari pusat kota. TPA sekarang berada di Jalupang, Kecamatan Cipeundeuy.

Baca Juga:Suami Istri Nyalon Kades di Subang, Anak-anaknya Jadi Tim SuksesNarapidana Subang Sudah Mampu Sumbang Kas Negara, Begini Caranya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Subang Rona Mairansyah mengatakan, belum lagi jalan menuju TPA Jalupang saat musim hujan ini menjadi licin. Kondisi jalan ini membuat sopir harus hati-hati.

“Butuh waktu sekitar 3 jam dari Pamanukan ke TPA Jalupang,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.

Sementara itu, upaya DLH untuk menambah jumlah kendaraan yakni dengan melakukan penjajakan ke perusahaan agar memberikan CSR berupa dump truk. Selain itu, DLH juga akan berupaya untuk menyewa armad ke pihak ketiga.

Rona menjelaskan, tenaga kebersihan yang bertugas untuk mengangkut sampah ke TPA Jalupang tercatat 92 orang yang berstatus non PNS. Honor mereka Rp70 ribu per harinya berdasarkan kebijakan bupati, yang semula Rp39 ribu.

“Ketika honor sudah dinaikan maka sudah seharusnya petugas pengangkut sampah ini kerja dengan semakismal mungkin,” jelasnya.

Beban petugas kebersihan ini cukup berat mengingat ada 200 ton sampah yang harus diangkat ke TPA Jalupang setiap harinya.

“Kita punya 70 unit TPS. Dari TPS itu dan sampah di yang berada di jalan bisa terangkut sampah hingga 200 ton per harinya,” katanya.

Baca Juga:Steam Deck Pastikan Tak Rilis Game EksklusifJalani Sidang Perdana Hari ini, Nia Ramadhani dan Suami Tak Ada Persiapan Khusus

Sementara itu, DLH telah mengusulkan kepada Bupati Subang dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar bisa membantu untuk pengadaan alat pengurai sampah seperti incinerator. Biaya alat tersebut sebesar Rp120 miliar untuk 30 TPS.

“Sehingga sampah – sampah selesai terurai di TPS saja tanpa perlu dibawa ke TPA Jalupang dengan jumlah yang besar,” katanya.(ygo/ysp)

 

0 Komentar