4.000 Hektare Sawah di Banyusari Kekeringan

4.000 Hektare Sawah di Banyusari Kekeringan
KERING: Komisi II DPRD Karawang menunjau kondisi lahan pertanian yang mengalani kekeringan di Kecamatan Banyusari, Kamis (31/10). USEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Setelah sebelumnya meninjau Kecamatan Cibuaya, Komisi II DPRD Karawang. Kembali melakukan tinjauan langsung kondisi lahan pertanian yang mengalani kekeringan di Kecamatan Banyusari, Kamis (31/10)

Ketua Komisi II DPRD Karawang, Anggi Rostiana Tarmadi mengatakan, masalah pertanian menjadi salah satu konsentrasi pihaknya. Dimana setelah kemarau yang cukup panjang banyak wilayah di Karawang mengalami kekurangan air.

“Kemarin, Rabu (30/10) kami menerima laporan terjadinya kekeringan di Banyusari, kami langsung agendakan untuk meninjau lokasi hari ini, agar bisa segera mendapatkan solusi. Masalah kekeringan ini memang sedang menjadi konsentrasi kami,” ujarnya.

Baca Juga:Angka Stunting di Karawang Masih TinggiFasilitas Kesehatan Masih Minim, Kenaikan Iuran BPJS Harus Diimbangi Pelayanan Maksimal

Dikatakan, empat desa yang terdampak kekeringan/kekurangan air adalah Desa Pamekaran, Desa Cicinde Utara, Desa Cicinde Selatan dan Desa Jayamukti. Total luas area sawah yang terdampak mencapai 600 Ha dari total sawah yang ada sekitat 4.000 Ha se Kecamatan Banyusari.

Kekeringan di Kecamatan Banyusari ini diakibatkan adanya tanggul yang jebol. Sehingga saat debit air terbatas saat musim kemarau ini, air tidak bisa mengalir optimal hingga ke hilir. Hal itu membuat area pesawahan yang berada di hilir tidak mendapatkan air yang cukup.

Anggota Komisi II, Moch. Dimyati mengatakan, permasalahan ini sudah terjadi selama puluhan tahun. Untuk itu, kedatangan Komisi II bersama PJT IK, Dinas Pertanian san PUPR ke Banyusari diharapkan bisa menemukan solusi yang tepat.

“Kita bahas bersama apa masalahnya, kita lihat langsung bersama-sama dan langsung kita cari solusi jangka pendek dan jangka panjangnya. Sehingga masalah ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,” ujar Wakil Rakyat asal Kecamatan Banyusari tersebut.

Ditempat yang sama, Asisten Monitoring dan Evaluasi Wilayah II, Ari Wijayanto mengatakan, solusi yang bisa diterapkan dalam masalah di Kecamatan Banyusari yaitu dengan melakukan perbaikan saluran, perbaikan kebocoran serta normalisasi tanggul. “Yang sudah kamu lakukan saat ini penanggulangan saluran dengan penahan tanggul karung hingga terpalisasi,” paparnya. (use/ded)

0 Komentar