Agro Kartika Jaya, Tempat Wisata dan Edukasi

Agro Kartika Jaya, Tempat Wisata dan Edukasi
WISATA EDUKASI: Para pelajar mencoba fasilitas Argo Kartika Jaya. DEDY SATRIA/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Perkembangan pembangunan, terutama di kota besar, berdampak pada semakin berkurangnya lahan pertanian padi.

Kondisi ini membuat generasi muda, terutama yang tinggal di kota besar, tidak mengenal proses usaha tani padi, yang berdampak pada sikap kurang menghargai pangan dan petani yang menghasilkannya.

Dampak yang lebih mengkhawatirkan adalah semakin menurunnya minat generasi muda dalam pertanian.
Saat ini berkembang agrowisata berbasis usaha tani padi sawah tradisional dengan pelajar sebagai pangsa pasarnya.

Baca Juga:Menunggak Dua Bulan, Pegawai UPT Kebersihan Baru Terima Gaji Satu BulanBMKG Ingatkan Potensi Bencana Longsor

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi agrowisata berbasis usaha tani padi sawah tradisional sebagai edukasi pertanian bagi generasi muda. Selain itu untuk mengkaji manfaat sosial ekonomi bagi petani dan masyarakat sekitar.

Argo Kartika Jaya, salah satu tempat arena wisata sambil belajar yang bernuansa alam, baru soft opening pada tanggal 6 Agustus 2018. Lokasi ini dilengkapi berbagai fasilitas seperti camping ground, out bond, fly fox, agro edukasi, kebun organik dan coffeholik garden.

Sehingga tempat ini menjadi salah satu arena wisata satu satunya di Karawang yang lengkap dan berdiri diatas lahan 2 hektare di jalan Sukaluyu Baru Teluk Jambe, Karawang.
Manager Argo Kartika Jaya, Andi wijaya mengatakan, usaha yang dikelolanya memiliki konsep pertanian. Hal ini untuk mengingatkan Kabupaten Karawang sebagai daerah lumbung padi.

“Kami mengajak dan mengajarkan warga untuk berwisata sambil belajar, agar ada kesan saat pulang dari sini,” ujarnya.
Menurut Andi, Argo Kartika Jaya menyediakan kebun organik, sebagai tempat agro edukasi. Sehingga cocok untuk bercocok tanam. Sementara bahan pupuk yang digunakan pun tanpa zat kimia, karena terbuat dari berbagai jenis tanaman sayur, seperti bayam, kangkung dan padi.

Wisatawan dengan berbagai motivasi bisa melakukan perjalanan wisata ke desa wisata untuk bisa menikmati kehidupan masyarakat. Selain itu mereka berinteraksi secara aktif dalam berbagai aktivitas di lokasi desa wisata. Termasuk diantaranya belajar kebudayaan lokal, dimana sebagian besar kebudayaan lokal di lokasi ini merupa kegiatan pertanian.

Dari berbagai obyek wisata yang ditawarkan sebuah desa wisata, saat ini yang sedang menjadi trend dan banyak berkembang adalah obyek wisata budaya lokal pengolahan usahatani padi sawah secara tradisional (bajak sawah, tandur dan panen )

0 Komentar