Bibit M70D Diklaim Hasilkan 8 Ton Lebih Per Hektare

Bibit M70D Diklaim Hasilkan 8 Ton Lebih Per Hektare
PANEN: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko disela menggelar panen raya di Desa Curug, Kecamatan Klari, Kamis (7/11). AEF SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG– Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko menggelar panen raya padi varietas super genjah M70D. Varietas ciptaan Moeldoko diklaim bisa membantu peningkatan produksi padi di Indonesia.

Pria yang menjabat sebagai Kepala Staf Presiden itu mengungkapkan M70D merupakan hasil riset langsung dari tim ahli selama empat tahun. Tak mudah memang menciptakan bibit unggul, Moeldoko mengatakan jika pihaknya harus berjibaku dengan kegagalan. Namun, akhirnya pihaknya menemukan formula varietas yang diberi nama M70D.

“Ini merupakan hasil riset yang berdarah-darah perjuanganya. Memang tidak mudah, tetapi saat ini hasilnya sangat luar biasa. Tim ahlinya ada dan perisetnya dari Jawa Timur,” kata Moeldoko disela menggelar panen raya di Desa Curug, Kecamatan Klari, Kamis (7/11).

Baca Juga:SDN Soklat Deklarasi Sekolah Ramah Anak, Gelar Kegiatan Belajar di Luar KelasPemkab Karawang Segera Eksekusi Pasar Cikampek, Layangkan Surat Teguran Kedua

Moeldoko mengungkapkan arti dari M70D yakni huruf M berasal dari namanya sendiri dan 70 D memiliki arti jika padi tersebut bisa dipanen dalam kurun waktu 70 hari, yang merupakan salah satu kelebihan dari varietas unggul tersebut. Bisanya, bibit padi biasa membutuhkan waktu panen 110 hari.

“Kita bicara prakteknya, ini bukan sampel lagi. Dari menanam padi seluas 5.000 meter persegi tadi menghasilkan 4,4 ton gkp. Berarti dalam satu hektar bisa sekitar 8,8 ton gkp. Jauh diangka panen padi nasional kita yang hanya 6 ton gkp,” kata dia.

Selain itu, Moeldoko juga mengklaim jika varietas M70D lebih tahan hama. Memiliki kualitas rasa yang jauh lebih enak. Dengan begitu, bibit tersebut bisa menekan biaya produksi petani yang tinggi.

“Saya yakin ini bisa dikembangkan untuk membantu kedaulatan pangan. Apalagi tadi Pak Mentan bilang akan melakukan konsep penangkaran bibit di setiap daerah. Tentu akan membantu mengurangi biaya produksinya, transfortasi akan rendah biaya, lalu penyesuaian bibit pada suatu daerah akan sangat mudah,” katanya.

Sementara itu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan jika upaya yang dilakukan oleh Moeldoko merupakan salah satu upaya intensifikasi pertanian yang harus didukung.

“Ini merupakan upaya kita untuk mendorong temuan baru dibidang pertanian. Dimana kita mencari pembiayaan produksi yang jauh lebih murah,” kata Yasin.

0 Komentar