Cegah DBD dengan Fogging, Musim Hujan Rawan Demam Berdarah

Cegah DBD dengan Fogging, Musim Hujan Rawan Demam Berdarah
PENCEGAHAN: Jelang fogging di Desa Kalangsari, Kecamatan Rengasdengklok untuk pencegahan mewabahnya penyakit demam berdarah. DEDY SATRIA/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Curah hujan yang cukup tinggi  di wilayah Karawang, menyebabkna banyak genangan air. Akibatnya, timbul-timbul jentik nyamuk yang dapat menimbulkan Demam Berdarah (DBD). Untuk mengantipasinya, Perum Permana Adimix yang berlokasi di Desa  Kalangsari, Kecamatan Renggasdengklok mengadakan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sosialisasi melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Kegiatan yang diselenggarakan pada Minggu (27/1) ini rencananya juga akan dilaksakan di tingkat desa yang akan digerakkan langsung oleh Desa Kalangsari.

Kepala Desa Kalangsari,  Aan Heryanto  mengatakan, dirinya belum lama menjabat sebagai kepala desa. Namun demikian, sejumlah program telah disiapkan, diantaranya progam bidang kesehatan, pendidikam dan peenghijuan. Salah salah satu yagn sudah terealisasi adalah pengecahan DBD.

Baca Juga:OPD dan Camat Diminta Awasi Penyaluran Bansos10 Tahun Kiprah Edu Fest Picu Minat Berkuliah

Menurut Aan, meningkatnya kasus DBD juga disebabkan curah hujan tinggi. Apabila hujan turun dalam waktu lama secara terus menerus, kecil kemungkinan nyamuk aides aigepty sebagai sumber penyakit DBD, dapat berkembang biak.

“Pencegahan  DBD  kami  awali di Perum Adimix Kalangsari. Pencegahan DBD dilakukan dengan cara fogging, yang bekerja sama dengan perusahaan pengendali serangga yakni Terminix melalui CSR-nya melalukan penyemportan di perumahan warga  secara  serentak,” ungkapnya.

Aan menjelaskan, memasuki musim hujan seperti saat ini, jentik nyamuk Aides Aigepty yang menyebarkan virus DBD mudah berkembang biak. “Jadi saran saya kepada warga, cara mencegah demam berdarah yaitu dengan 3M (menutup, menguras, mengubur). Menutup. Tutuplah segala tempat yang bisa menampung air, baik di dalam maupun di luar rumah. Menguras. Kuraslah tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, akuarium, dan vas bunga satu hingga dua kali seminggu. Terakhir mengubur,” jelasnya.

“Kita juga tidak bisa jika hanya mengandalkan tindakan pemerintah. Kesadaran masyarakat tentang DBD juga penting. Kalau tindakan pencegahan di dalam  dan  luar rumah, tapi pencegahan dan pengetahuan tentang DBD di luar rumah, ini yang masih rendah,” sambung Aan.(ddy/din)

0 Komentar