Gedung SDN Mendadak Ambruk, Kegiatan Belajar Mengajar Terganggu

Gedung SDN Mendadak Ambruk, Kegiatan Belajar Mengajar Terganggu
TAK BISA BELAJAR: Sejumlah pelajar menyaksikan langsung gedung sekolahnya yang ambruk usai diterjang angin kencang, Kamis (1/11) malam. USEP SAEPULLOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Bangunan kelas jauh SDN Kutanegara II Desa Kutanegara, Kecamatan Ciampel, mendadak ambruk, Jumat (2/11). Akibatnya, puluhan siswa terancam tidak bisa menjalankan kegiatan belaja mengajar (KBM).

Sementara itu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang berencana akan meminjam balandongan rumah warga di sekitarnya.

“Kami saat ini sedang koordinasi dengan pihak-pihak terkait melalui korwil setempat agar anak-anak tetap bisa belajar. Karena sekolah itu berada di tempat terpencil. Solusi sementara dalam keadaan darurat kami lebih memilih meminjam balandongan rumah warga dulu,” ujar Sekretaris Disdikpora Karawang, Nandang Mulyana.

Baca Juga:Kodim 0604 Terjunkan 162 Personel Bantu Cari Korban Lion AirIjan Tidur di Bawah Bayang-bayang Rumah Roboh

Dijelaskannya, tiga ruang kelas roboh setelah diterjang angin saat hujan turun pada Kamis (1/11) malam. Keberadaan gedung SDN Kutanagara II itu merupakan sekolah kelas jauh dari induk SD-nya di Kampung Cidampa, Desa Kutanagara, Kecamatan Ciampel, samping kawasan industri Surya Cipta. Menurutnya, pemerintah sengaja membuat kelas jauh bertujuan mendekatkan sekolah dengan masyarakat.

“Warga di sekitar gedung sekolah kelas jauh memang berada di perkampungan yang terpencil. Kalau hanya disiapkan gedung di sekolah induk, kasihan. Anak-anak mesti menempuh jarak kiloan meter. Setelah kini roboh, sambil menunggu upaya membangunkan kembali ruang kelas tersebut, maka segera kami ambil langkah darurat walau dengan standar minimum yang bersifat sementara,” tandas Nandang.

Di tempat terpisah, Ketua DPRD Karawang, Toto Suripto meminta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang segera melakukan langkah konkrit.
“Atas kerjadian ini saya sangat prihatin. Sebab Pemkab Karawang sedang gencar meningkatkan IPM. Disitu terjadi sekolah roboh, tentunya ini akibat kurangnya pengawasan dari UPTD Pendidikan setempat,” katanya.

Kata Toto, saat meengetahui ambruknya SD Negeri Kutanagera II Kelas Jauh, dia mempertanyakan sikap Dinas Pendidikan yang terkesan mengabaikan bangunan sekolah yang sudah sangat tidak layak itu.

“Bangunan sudah ambruk gini siapa yang harus disalahkan? Ini membuat saya tidak habis pikir Dinas Pendidikan begitu apatis terhadap situasi saat ini dan seperti tidak peduli,” kata Toto. (use/din)

0 Komentar