Harga Rajungan Merosot Tajam

Harga Rajungan Merosot Tajam
HASIL MELAUT: Nelayan mengangkut rajungan hasil melaut untuk dibawa ke tempat pelelangan ikan. USEP SAEPULLOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Kendati tangkapan melimpah, rupanya tak membuat nelayan rajungan di Cilamaya senang. Alasannya, sudah tiga bulan terakhir, harga rajungan di pasar merosot tajam. Hal tersebut dikeluhkan sejumlah nelayan di Desa Sukakerta, Cilamaya Wetan.

Jika pada harga normal, rajungan kualitas super di Cilamaya dibanderol seharga Rp120 ribu per kilogram. Saat ini hanya seharga Rp35 ribu per kilogram.

“Kami tercekik pak. Harga rajungan sangat murah, tanpa sebab yang jelas. Kalau begini terus, lama-lama kami berhenti melaut,” ujar salah seorang nelayan rajungan Desa Sukakerta, Kumedin.
Dkatakan, sejak tiga bulan yang lalu, nelayan rajungan di Cilamaya tercekik ekonominya. Selain terus diterpa cuaca buruk, akhir-akhir ini jumlah tangkapan mereka tak sebanyak bulan Desember 2018, silam. “Apa lagi sekarang rajungannya murah. Hutang kami jadi menumpuk diwarung,” ungkapnya.

Baca Juga:Cellica Belum Tentukan Calon SekdaRatusan Warga Terjangkit DBD, Masyarakat KBB Diminta Waspada

Senada nelaya lain, Candra Kirana mengatakan, akibat harga rajungan yang murah, dirinya harus menjual barang-barang berharga untuk memenuhi kebutihan jidupnya.

“Tolong pemerintah cek harga rajungan. Kenapa jadi murah seperti ini, kami nelayan merasa dirugikan,” keluhnya.
Salah satu tengkulak di Desa Sukakerta, Idris, mengatakan, harga rajungan dipasar saat ini memang sangat murah. Hanya Rp. 35 ribu per kilogram.

“Kami membeli dari nelayan sesuai harga jual di pasar. Kalau harganya kembali normal, ya kami beli dengan harga normal juga,” pungkasnya. (use/din)

0 Komentar