Kas Daerah Karawang Terisi 94,75 Persen

Kas Daerah Karawang Terisi 94,75 Persen
PARIPURNA: Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menyampaikan nota pengantar Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2018 pada rapat paripurna DPRD Karawang, Rabu (19/6). USEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, menyatakan jika kas daerah Karawang hingga akhir tahun anggaran 2018 terisi Rp 4,188 triliun atau 94,75 persen dari target yang dipatok Rp 4,420 triliun. Ini menunjukan ada sekitar Rp 232,144 miliar atau 5,25 persen target yang tidak tercapai.

Hal itu diungkapkan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana dalam nota pengantar Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2018 pada rapat paripurna DPRD Karawang, Rabu (19/6).

Kas daerah sejumlah itu, dikatakan Cellica, sumber yang diperolah dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) mampu digali Rp1,169 triliun.

Baca Juga:Pemohon KK, KTP dan Akta MelonjakMax Fashions Buka Gerai di Bandung, Terbesar Keempat di Indonesia

“Sedangkan target PAD pada APBD Perubahan 2018 disepakati di posisi angka Rp1,348 triliun. Dari paparan Cellica, di sini terdapat selisih yang tak terpenuhi target sekitar Rp 179,207 miliar,” katanya.

Dikatakan, sumber lain yang masuk kas daerah adalah pendapatan transfer, baik dana perimbangan dari pusat (APBN) maupun dari APBD Provinsi Jawa Barat. Target yang dipatok Rp 2,829 triliun, Cellica menyebut, terealisasi Rp2,777 triliun atau 98,16 persen.

“Serta dari lain-lain pendapatan yang sah berhasil diperoleh Rp 241,393 miliar atau 99,62 persen dari target Rp 242,313 miliar,” jelasnya.

Sedangkan target belanja pada APBD Perubahan 2018, lanjut Cellica, terealisasi Rp 4,315 triliun atau 91,50 persen dari yang telah dianggarkan.

Ia menambahkan, diantara komponen belanja total, yakni belanja modal seperti belanja tanah, peralatan dan mesin, bangunan dan gedung, jalan, irigasi dan jaringan, serta belanja aset tetap lainnya, terealisasi Rp697,603 miliar atau 81,27 persen dari yang dianggarkan Rp858,331 miliar.

Berbeda dengan belanja operasi yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, hibah, bantuan sosial, serta belanja bantuan keuangan yang dianggarkan Rp3,741 triliun, terealisasi Rp 3,557 triliun atau 95,09 persen.

“Jadi tahun anggaran 2018 terdapat SiLPA (SIsa Lebih Perhitungan Anggaran) sebesar Rp 168,894 miliar,” pungkasnya. (use/ded)

0 Komentar