KARAWANG-Inovasi terbaru di dunia pertanian dengan Teknologi R5 di Bidang Pertanian, menggelar panen raya yang pertama kalinya. Inovasi dengan konsep sistem tanam ratun, dilaksanakan di Jalan Lingkar Tanjung Pura Karawang Barat, yang dihadiri Dinas Pertanian Karawang dan Balai Besar Penelitian Pertanian, Rabu (8/9).
Inisator Teknologi R5, Asbin mengatakan, metode ini satu-satunya di Indonesia yang menjadikan percontohan, yang menggunakan sistem tanaman padi, dalam menghasilkan anakan baru setelah tanaman pertama dipanen atau ratun. Inovasi tersebut ditanamai di lahan seluas 10 hektare di Kabupten Karawang, dengan Satu kali tanam Lima panen. “Ini sebagai percontohan ke-2 kami, setelah di Sidoarjo Jawa timur,” katanya.
Metode teknologi pembenah tanah R-5, kata dia, merupakan kepanjangan dari R singkatan Revolusi, dan angka 5 merupakan temuan ke-5. Kandungan produk pembenah tanah R5, yang terdiri dari arang sekam (silika 90 persen), kapur, perekat, hara mikro, batu-batuan (batu apung, zeolite), sehingga menaikkan pH, dan mengikat bakteri-bakteri berbahaya dalam tanah.
Baca Juga:Aa Umbara Sutisna Terima ”Kadeudeuh” dari Kadis, Ricky : Adat Orang Timur Mau Tahu Posisi Bercinta yang Bikin Cewek Puas dan Merem Melek? Ini Kata Sassha Carissa
Padi Ratun dengan sistem teknologi R5, lanjutnya sangat membantu para petani. Sebab, mengurangi subsidi pupuk yang selama ini menjadi beban pemerintah daerah di sektor pertanian. Satu hektare bisa menggunakan pupuk satu kuintal. “Mengunakan teknologi R5, setiap satu hektare sawah bisa menghasilkan 8 ton dari biasanya yang mencapai 5 ton,” katanya.(ddy/vry)