KIIC Bantu Renovasi Gedung Sekolah

KIIC Bantu Renovasi Gedung Sekolah
RENOVASI: Proses renovasi yang dilakukan pemerintah daerah melalui anggaran APBD dan sejumlah perusahaan di Kabupaten Karawang melalui dana CSR. USEP SAEPULLOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Anggaran pendidikan melalui APBD dinilai tidak cukup untuk memfasilitasi semua pembangunan atau rehab sekolah yang rusak. Hal ini membuat sebagian perusahaan atau industri di Karawang terlibat langsung untuk membantu rehab sekolah rusak melalui anggaran Corporate Social Responsibility (CSR).

Seperti yang dilakukan Manajemen KIIC, yang membantu menganggarkan Rp270 juta untuk renovasi SDN Mekarpohaci II Dusun Kalenpandan, Desa Mekarpohaci, Kecamatan Cilebar Kabupaten Karawang.

Humas KIIC, Bambang Sugeng mengatakan, kegiatan kali ini merupakan rehab sekolah yang ke-2. Sebelumnya dilakukan rehab tahun 2017, rehab sekolah dilakukan di SDN Wadas III di Telukjambe melalui dana CSR. Tahun ini, KIIC berkesempatan merehab 4 lokal bangunan rusak, yakni SDN Mekarpohaci II, dan membangun kamar mandi sekolah yang baru.
Dijelaskan, setidaknya ada 3 lokal ruang kelas yang rusak sedang mengalami proses pembangunan melalui Dinas PUPR Karawang. Yaitu dengan anggaran Rp 690 juta. Sementara 3 ruang kelas, 1 ruangan guru dan kamar mandi baru akan direhab dan dibangun KIIC melalui anggaran CSR, yaitu dengan nilai Rp270 juta.

Baca Juga:Waspadai Sosmed dan Email Palsu Terkait BPJS KetenagakerjaanPemuda Bahren Gelar Turnamen Bola Voli

“Kita bantu sekolah rusak di wilayah pesisir, kita keluar dari jalur wilayah yang dekat dengan KIIC, Kita berharap hal seperti ini bisa juga diikuti oleh temen-temen kawasan atau perusahaan yang lain. Sehingga hal seperti ini bisa meringankan beban pemerintah daerah,” ujar Bambang, Senin (8/10).

Sementara itu, Kepala SDN Mekarpohaci II, Asep Jayusman mengatakan, sekolah menampung 155 siswa dengan 6 tenaga pendidik ini belum memiliki kamar kecil. Adapun kamar mandi ukuran 2 x 4 terlihat sudah tidak bisa dipakai lagi karena rusak.SDN yang berdiri sejak 1981 ini sudah dilakulan dua kali renovasi dan terakhir dilakukan tahun 2012.
“Sekolah rusak lagi sebab bangunan sekolah direhab biasa dengan mempoles tembok yang terkelupas saja,” katanya. (use/ddy/din)

0 Komentar