Pembangunan Pusat Daur Ulang (PDU) Ditolak Warga

Pembangunan Pusat Daur Ulang (PDU) Ditolak Warga
DITOLAK: Rapat dengar pendapat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan bersama warga Rengasdengklok terkait rencana pembangunan pusat daur ulang sampah. AEF SAEPULLOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Program Bantuan Kementerian LH, Lokasi Baru Belum Ditentukan

KARAWANG-Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang menjanjikan akan memindahkan lokasi rencana pembuatan Pusat Daur Ulang (PDU) sampah dari Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok.
Sebelumnya, warga sekitar melakukan aksi penolakan atas pembangunan rencana PDU sampah, yang merupakan salah satu program Citarum Harum. Sehingga DLHK mengundang warga untuk beraudensi.

“Tadi dalam diskusi dengan warga Rangsdengklok, kita mencoba memberikan pemahaman dan solusi kaitan PDU di Rengasdengklok. Tetapi kita gagal merubah pola pikir masyarakat dan warga menolak. Maka kita putuskan untuk merubah lokasi pembangunan PDU,” kata Kepala DLHK Karawang, Wawan Setiawan usai diskusi publik dengan warga di ruang rapat Kantor DLHK Karawang, Kamis (22/11).

Wawan mengungkapkan, PDU sampah yang akan dibangun merupakan program bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kaitan rangkaian Citarum Harum.
“Rencana kita punya tanah cukup luas di Rengasdengklok dan ingin menjadi program pengelolaan sampah secara modern. Dengan kemampuan pengelolaan sampah 10 ton per hari. Untuk lokasi pemindahan nanti akan kita rapatkan terlebih dahulu. Sementara ini lokasi ini gagal dan akan kita laporkan ke KLHK,” kata dia.

Baca Juga:Relokasi Pedagang Pasar Cilamaya Bikin MacetPaket Gratis Hari Bebas Ongkos Kirim (Harbokir) 2018 di HUT JNE Ke-28

Sementara itu salah seorang warga, Lili Gojali mengatakan penolakan warga sekitar terhadap PDU sampah di Rengasdengklok. Hal ini akibat kekhawatiran warga akan menimbulkan dampak yang buruk untuk lingkungan sekitar.
Lili mengatakan selama ini rencana pembangunan TDU sampah, tidak sama sekali melalui prosedur yang baik. Dimana warga tidak mendapatkan sosialisasi dengan baik.

“Di lokasi itu langsung dibuat benteng. Bahkan sudah ada tumpukan sampah. Padahal ini baru rencana pembangunan saja. Dengan cara pemerintah main langsung tanpa sosialisasi saja, warga tentu curiga, kita tidak percaya jika itu akan menghasilkan zero sampah. Ini hanya akal-akalan saja,” ungkapnya.(aef/din)

0 Komentar