PKBM Assolahiyah Produksi Ratusan Masker Setiap Hari

PKBM Assolahiyah Produksi Ratusan Masker Setiap Hari
0 Komentar

Standar WHO, KIIC dan Pertamina Pesan Sampai Ribuan

KARAWANG-Ditengah Pandemi Virus Korona, banyak masyarakat Karawang jadi tidak produktif. Imbauan pemerintah untuk berdiam diri di rumah, dampaknya mulai terasa pada perekonomian masyarakat. Khususnya masyarakat kecil menengah.

Berbeda dari masyarakat lain, warga belajar di PKBM Assolahiyah Cilamaya justru jadi lebih produktif. Selama masa Pandemi, mereka banjir pesanan masker kain. Pasalnya, konveksi garapan Assolahiyah, sudah bisa memproduksi masker kain dua layer, standar organisasi kesehatan dunia (WHO).

Pengelola Konveksi PKBM Assolahiyah Cilamaya, Siti Marini mengatakan, setiap hari belasan penjahit yang notabene adalah warga belajar. Bisa memproduksi tak kurang dari 300 masker per hari.

Baca Juga:Hiswana Migas Pastikan Gas Melon Aman di Bulan RamdhanPusing Ka-Li-Mi-Cin

Tak hanya masker kain standar WHO. Warga belajar PKBM Assolahiyah, yang juga didukung PT Pertamina. Sudah bisa memproduksi ratusan Alat Pelindung Diri (APD) standar Covid-19, yang bisa mereka produksi 200 baju per hari.

“Alhamdulillah, warga belajar PKBM Assolahiyah tetap produktif di tengah Pandemi. Kita banjir order, KIIC, IPB, dan Pertamina sudah pesan sampai ribuan,” ujar Siti, Selasa (7/4).

Dua pekan produksi kata Siti, warga belajar PKBM Assolahiyah telah memenuhi 5.000 pesanan masker dan 1.500 pesanan APD atau baju hazmat. Semuanya, kata dia, di jual dengan harga yang bersaing.

“Untuk masker kain kita jual Rp. 6.000 hingga Rp. 8.000 per pics. Sementara APD Rp. 100 ribu per pics. Biasanya harga tergantung kuantiti pemesanan, semakin banyak akan semakin murah” katanya.

Lebih lanjut Siti mengatakan, dari kegiatan menjahit. Warga belajar jadi tetap produktif meskipun tidak beraktifitas atau bekerja seperti hari-hari biasanya.

Para warga belajar yang ikut menjahit, kata dia, rata-rata mendapat penghasilan Rp. 50.000 hingga Rp. 150.000 per hari. Tergantung dari banyaknya masker atau APD yang mereka jahit.

“Sebenarnya fokus utama kegiatan ini adalah pemberdayaan masyarakat. Jadi, skill menjahit yang mereka dapat dari kegiatan belajar. Bisa di aplikasikan, kemudian jadi penghasilan tambahan untuk kehidupan mereka sehari-hari,” timpalnya.

Baca Juga:Keluarga Penerima Manfaat BPNT Mulai Terima BantuanKUA Purwakarta Setop Layanan Akad Nikah

Direktur PKBM Assolahiyah Cilamaya, Heru Saleh menambahkan, selain memberdayakan warga belajar. Konveksi Assolahiyah juga merangkul warga sekitar yang punya keterampilan menjahit.

0 Komentar