Polisi Diminta Awasi Mafia Gabah

Polisi Diminta Awasi Mafia Gabah
PANEN: Mafia gabah mengakibatkan harga gabah tidak stabil dan merugikan petani. Wakil Bupati Ahmad Jamaksyari meminta polisi untuk turun tangan. USEP SAEPULLOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Wakil Bupati Karawang Ahmad Jamakhsyari meminta pihak kepolisian untuk memantau aktifitas oknum mafia distribusi gabah dari petani. Pasalnya, para mafia itu disinyalir memainkan harga gabah dipasaran.

“Banyak oknum mafia yang memainkan harga gabah, seperti beberapa waktu lalu saat panen raya di Telagasari. Saya ancam dipilisikan mereka (mafia harga gabah) itu takut. Jadi tolong pak polisi pantai pergerakan para mafia itu,” ujar pria yang akrab disapa Jimmy usai melakukan panen raya di Kecamatan Cilamaya, Rabu (10/10).

Menurut Jimmy, persoalan mafia harga gabah ini sudah klasik, sebab para petani juga butuh pembeli gabah yang cepat. Tapi harganya harus sesuai harga pasar dan jangan terlalu mencekik petani. “Meskipun boleh saja membeli harga gabah di petani, tapi harganya harus manusiawi dan mendekati harga pasar,” katanya.
Selain itu, lanjut Jimmy, pihaknya juga meminta Dinas Pertanian harus bisa menyisir persoalan mafia harga gabah ini. “Kalau ada temuan oknum calo di lapangan, ya Satgas Pangan tinggal komunikasi sama kapolsek setempat,” tandas Kang Jimmy.

Baca Juga:Jasad Bayi Ditemukan di Saluran IrigasiCellica Minta Panitia Pilkades Tegakan Aturan

Jimmy juga berpesan pada para petani agar membudayakan kembali tradisi “Kalagumarang” atau gotong royong memburu tikus di sawah. Padahal kegiatan Kalagumarang merupakan tradisi yang sudah diajarkan orang tua zaman dulu, agar tanaman padi bisa diminimalisir dari serangan hama tikus.

“Alhamdulillah, saya juga keluarga petani pak. Jadi dulu saya seneng banget kalau sudah diajak ngala beurit di sawah. Dan sayangnya tradisi itu (Kalagumarang, red), kini sudah tidak ada. Tolong pak kades, semoga tradisi tersebut di sini masih ada,” kata Kang Jimmy.(use/man)

0 Komentar