Realisasi Belanja Pemkab Baru 52,16 Persen

Realisasi Belanja Pemkab Baru 52,16 Persen
Hadis Herdiana, Kepala BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Karawang.
0 Komentar

Serapan Anggaran Menyisakan Waktu 2,5 Bulan

KARAWANG-Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (Bapenda) menyatakan waktu serapan anggaran hanya menyisakan 2,5 bulan lagi sampai akhir Tahun Anggaran 2018. Namun total realisasi belanja Pemkab Karawang baru 52,16 persen atau Rp 2,4 triliun dari target Rp 4,6 triliun.

Kepala BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) Karawang, Hadis Herdiana mengatakan, di belanja langsung hanya 43,78 persen atau Rp 1 triliun dari target Rp 2,5 triliun. Itu merupakan data per 12 Oktober 2018. Lebih besar penyerapan anggaran masih di belanja tidak langsung yang telah tercapai 62,01 persen atau Rp 1,3 triliun dari target Rp 2,1 triliun.

Dilihat berdasarkan per OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Hadis menyebut sampel Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang diberikan mengelola anggaran sebesar Rp 870,2 miliar di APBD Murni 2018, baru terbelanjakan Rp 320,1 miliar atau 36,78 persen. Sementara kemampuan belanja Dinas PRKP (Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman) baru Rp 89,9 miliar dari Rp 134,8 miliar atau 89,9 persen.

Baca Juga:Stunting dan Tantangan Bonus Demografi17 Cakades Ikuti Deklarasi Damai

Sedangkan anggaran paling besar yang dialokasikan melalui Disdikpora (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga) di angka Rp 1,2 triliun, Hadis bilang, yang sudah dibelanjakan Rp 711,8 miliar atau persentase serapannya 56,46 persen. Di bawah ini ada di Dinas Kesehatan. Dari anggaran Rp 779,7 miliar, yang terealisasi Rp 382 miliar atau 48,00 persen.

Adapun realisasi target pendapatan, Hadis akui, hingga per 12 Oktober 2018 kas daerah Karawang baru terisi Rp 3 triliun dari target yang harus dicapai Rp 4,3 triliun. Komponen pendapatan ini adalah dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) sementara masuk Rp 855,3 miliar dari target Rp 1,2 triliun, dari dana perimbangan baru Rp 1,6 triliun dari target Rp 2,1 triliun. Lain-lain dari pendapatan yang sah yang telah masuk Rp 512 miliar dari target Rp 942,6 miliar. (use/din)

0 Komentar