Ribuan Hektare Sawah Terancam Kekeringan

Ribuan Hektare Sawah Terancam Kekeringan
KEKERINGAN: Ratusan hektar Sawah di wilayah Kecamatan Cilamaya Wetan mengalami kekeringan panjang. DOK PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Akibat Pendangkalan Irigasi Tersier

KARAWANG-Tidak kurang dari 1.644 hektare sawah di Karawang kekurangan air akibat terjadi pedangkalan saluran irigasi tersier. Pasokan air diirigasi tidak bisa masuk ke sawah-sawah penduduk karena pendangkalan ini.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang mencoba mengantisipasi kekeringan di sawah penduduk dengan memberikan bantuan pompa untuk menyedot air.

“Kita sudah mendapatkan laporan petani di kawasan pesisir, utamanya mengalami kesulitan air akibat saluran irigasi mengalami pendangkalan hingga air susah masuk ke sawah. Sementara ini kami memberikan bantuan pompa untuk mengatasinya dan untuk seterusnya kita upayakan agar saluran irigasi yang dangkal ini bisa dikeruk. Kita sudah minta Dinas PUPR untuk melakukan pengerukan secepatnya, karena mengandalkan pompa tidak akan maksimal,” kata kepala Dinas Pertanian, Hanafi, Minggu (25/8).

Baca Juga:Workshop bagi Disabilitas, UPI Bersama BLK Latih KewirausahaanSMPN 2 Subang Kembangkan Tarian Seni Kawih Sunda

Hanafi mengatakan, berdasarkan laporan sementara akibat pendangkalan ini merugikan petani di wilayah pesisir yang sangat mengandalkan pasokan air dari saluran irigasi. Setidaknya sudah tiga kecamatan di wilayah pesisir pantai Karawang yang mengalami kekurangan air yaitu Tirtajaya, Pakisjaya dan Cilamaya.

“Sudah tiga kecamatan itu yang meminta bantuan pemerintah karena mereka mengalami kekurangan air. Untuk sementara kita membantu dengan pompa air dan mulai melakukan pengerukan di saluran yang mengalami pendangkalan,” katanya.

Menurut Hanafi kondisi saluran irigasi diwilayah pesisir memang membutuhkan revitalisasi dari pemerintah pusat. Pihaknya mencoba meminta pemerintah pusat agar segera melakukan revitalisasi agar setiap tahun saluran irigasi tidak mengalami pendangkalan.

“Memang harus direvitalisasi agar tidak terjadi pedangkalan terus menerus. Walaupun sudah kita keruk, itu cuma sementara karena tak lama kemudian tetap saja mengalami pedangkalan,” katanya.(aef/sep)

0 Komentar