Sampah Disulap Jadi Indah, 256 Peserta Ikuti Festival

Sampah Disulap Jadi Indah, 256 Peserta Ikuti Festival
FESTIVAL: Ratusan peserta mengikuti Festival Sampah yang digelar PAUD Alam Al-Firdaus di Desa Muktijaya Kecamatan Cilamaya Kulon, Sabtu (6/7). USEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Ratusan tangan terampil menyulap sampah rumah tangga menjadi hasil karya yang bernilai jual tinggi. Hasil karya itu dipamerkan dalam festival sampah yang digelar PAUD Alam Al-Firdaus di Desa Muktijaya Kecamatan Cilamaya Kulon.

Festival Sampah yang mengusung tema “Dari sampah jadi indah” itu, diikuti 256 peserta yang memperebutkan total hadiah jutaan rupiah.

Pengelola Paud Alam Al-Firdaus, Siti Marini mengatakan, melalui festival sampah, pihaknya ingin memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar. Jika sampah harian yang mereka hasilkan, masih punya nilai jika dikelola dengan kreatifitas.

Baca Juga:FPIP2K Salurkan Ratusan Pekerja LokalGNPK GNPK Minta KPK Tuntaskan Kasus Korupsi

Dikatakan, pihaknya berkomiten, untuk merangkul dan mengajak masyarakat, untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dari sampah.

“Dengan lomba dan festival seperti ini. Masyarakat jadi tau. Jika tidak selamanya sampah itu bau dan menjijikan,” ujar Marini, Sabtu (6/7).

Dalam festival tersebut, beragam kerajinan dari sampah, seperti tas, hiasan rumah, vas bunga, miniatur rumah dan lainnya, dipamerkan dan diarak keliling kampung.

“Kerajinan mereka dinilai dan dilombakan. Pemenangnya, berhak mendapatkan uang jutaan rupiah,” jelasnya.

Kegiatan lomba yang didukung penuh PT Pertamina EP Subang Field itu, dalam penjuriannya juga tidak sembarangan. Karena pihaknya melibatkan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsika, Aktivitas Dinas Lingkungan Hidup, Manajemen PT Pertamina EP dan Kasie Paud Disdikpora Karawang, sebagai dewan jurinya.

“Pesan dari acara ini, ketika sampah dikelola. Sampah bukan lagi ancaman,” katanya.

Sementara itu, Camat Cilamaya Kulon, Basuki Rachmat, mengapresiasi festival sampah yang digelar pihak Paud Alam Al Firdaus ini. Dirinya tak menyangka, kreatifitas dari sampah yang biasa dibuang itu, bisa memiliki nilai seni yang tinggi ditangan para kreatornya.

Baca Juga:Menyoal Konsistensi Sistem ZonasiBNI, Bank BUMN Terbaik Dalam Service Excellence 2019

“Bukan soal sampah bisa di sulap jadi barang kompetitif saja, tetapi bagaimana ini bisa di contoh masyarakat pada umumnya. Utamanya soal kebersihan dan pengelolaan sampah di setiap lingkungan masyarakat,” katanya. (use/ded)

0 Komentar