Sekmat: Warga Senang Jalan Macet

Sekmat: Warga Senang Jalan Macet
MACET: Ratusan Warga terjebak kemacetan di pertigaan kecepet yang ada di pusat perekonomian Cilamaya. USEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Ratusan warga tumpah ruah ke jalan raya. Setiap sore hari menjelang buka puasa. Aktifitas mereka mencari takjil atau sekedar ngabuburit di jalan, menimbulkan kemacetan parah yang terjadi hampir setiap hari, di pertigaan kecepet, Desa Mekarmaya, Cilamaya Wetan.

Pasalnya, ribuan warga Cilamaya selalu keluar di sore hari pada waktu yang bersamaan. Pertemuan dari tiga arah ke pusat kota, membuat mereka terjebak macet disana. Hal tersebut diperparah, lantaran dilokasi tak tersedia rambu-rambu lalu lintas.

Uniknya, titik pertigaan kecepet yang ada di pusat perekonomian Cilamaya, menjadi lokasi macet tahunan setiap bulan ramadhan tiba. Ribuan kendaraan bermotor, nampak tak berjalan ditengah kemacetan panjang. Bahkan, tak jarang mereka terjebak hingga waktu buka puasa tiba.

Baca Juga:Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kumham Jawa Barat, Abdul Haris serta Kalapas Kelas IIA Karawang Buka Bersama 300 Warga BinaanPesan Safari Ramadhan Muspika Kalijati, Jaga Kerukunan Persatuan dan Kesatuan

“Tidak sedikit orang yang harus rela buka dijalan. Lantaran terjebak macet berjam-jam di pertigaan kecepet ini,” ujar Ali Puja Kusuma, ketua Karang Taruna Kecamatan Cilamaya Wetan.

Ali Puja mengatakan, macet rahunan di pertigaan kecepet soalah menjadi tradisi warga Cilamaya dalam menyambut bulan ramadhan. Pasalnya, hal tersebut tak pernah terjadi di hari-hari biasa. Kemacetan parah hingga berjam-jam itu, hanya terjadi di bulan ramadhan.

“Tapi tidak setiap hari (terjadi kemacetan). Puncaknya selalu di akhir pekan atau di hari libur,” katanya.

Selain banyaknya volume kendaraan, kata Ali, menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) di pinggir-pinggir jalan dituding menjadi salah satu penyebab kemacetan. Pasalnya, kehadiran mereka mempersempit lebar jalan.

“Yang beli juga berentinya sembarangan, jadi arus lalu lintas tersendat sehingga terjadi kemacetan,” katanya.

Sementara, Sekertaris Kecamatan Cilamaya Wetan, Imam Bahanan mengaku sangat antusias melihat kemacetan parah yang terjadi di Cilamaya. Pasalnya, hal itu merupakan tradisi unik yang hanya terjadi satu tahun sekali.

“Melihat Cilamaya macet seperti kemarin sore, membuat saya semakin jatuh cinta dengan tempat ini,” katanya.

Baca Juga:Kapolres Ngabuburit Bareng Warga PanturaPura-pura Tak Kuasai Bahasa Indonesia

Bukan tanpa alasan, menurut pengakuan warganya, mereka memang sengaja keluar rumah di sore hari pada waktu yang bersamaan agar bisa merasakan kemacetan parah. Layaknya di ibu kota Jakarta.

“Mereka itu senang dengan kemacetan. Karena, kalau sudah tau bakal terjebak macet, tidak mungkin mereka ke sana. Ini terlihat seolah mereka sengaja datang ke sana, agar bisa merasakan macet,” jelasnya.

0 Komentar